Kamis, 22 Desember 2016

Tugas pengatar bisnis


·         Latar Belakang.
Dalam suatu pemasaran banyak sekali berbagai bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan dari yang kecil dan hingga besar dan dari yang murah hingga sampai yang mahal. Dalam kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktifitas yang dijalani dan juga pasti memiliki makanan yang sehat dan bermanfaat bagi tubuh. Dengan makanan ini dilakukan dengan cara pembuatan yang sederhana dengan lebih baik dan higienis begitu juga harga terjangkau dan banyak pula masyarakat yg berminat untuk membelinya dengan rasa yang cukup enak,nikmat dan lezat.
Oleh karena itu saya memilih jenis usaha yaitu “Martabak Mini” untuk dijual karena untuk memperkenalkan sajian terbaru dengan penuh kreatifitas,karena ini merupakan selingan dan baik untuk dikonsumsi.
·         Tujuan Pembuatan Proposal.
1.Meyakinkan pihak-pihak yang akan memberikan dukungan baik keuangan maupun dokumentasi moral.
2.Sebagai pegangan dalam menjalankan usaha /bisnis.


·         Aspek Produksi.
Produk yg dijual adalah Martabak Mini yang merupakan makanan selingan makanan sehari hari. Untuk harga perporsi  usaha ini sangat terjangkau dan relatif murah. Dalam  menjalankan  usaha  ini  kita harus mengetahui potensi pasar yang dijalani agar usaha yang dijalani dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat(konsumen).
Menentukan objek pasar dalam menjalankan usaha ini harus menentukan objek pasar dengan strategi yang mudah dijangkau oleh masyarakat(konsumen).
2.2 Aspek Organisasi dan Manajemen.
     Untuk usaha ini masih terbilang kecil jadi masih belum ada karyawan untuk usaha ini.



2.3 Analisis SWOT.
Setiap kegiatan untuk memulai usaha saya harus mengukur kemampuan saya terhadap lingkungan atau pesaing yaitu melalui analisi SWOT.

1.strength (kekuatan).
         kekuatan dari produk ini ialah:
1.     Menjual produk untuk semua kalangan masyarakat.
2.     1 (satu) produk terdiri dari beberapa macam rasa.
3.     Bahan produk yg terjamin sehat dan hiegienis.

2.weakness (kelemahan).
        kelemahan dari produk ini ialah:
1.Tidak dapat tahan lama.
2.Produknya mudah ditiru.
3.produk tidak terjual banyak.
3.     Opportunity (peluang).
         peluangnya ialah:
1.Tempat strategis.
2.Fasilitas yang cukup memadai.
4.     threath (ancaman).
            Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang tidak terlalu mahal.
 Biaya dihitung sebagai berikut
Bahan Baku :
1.     Terigu 1 Kg : Rp. 7.000
2.     Telur 8 Butir : Rp. 12.000
3.     Gula pasir 4 SDM ( ½ kg ) : Rp. 6.000
4.     Air : Rp.       –
5.Garam                          : Rp. 1.000
6.     Fernipan : Rp. 7.000
7.     Vanili : Rp. 2.000
8.     Soda Kue ( 81 gr ) : Rp. 8.000

Bahan Taburan :
1.     1. Keju : Rp. 18.000
2.     Oreo ( 2 bungkus ) : Rp.  18.000
3.     Mesis : Rp. 10.000
4.     Coklat blok : Rp. 25.000
5.     GreenTea : Rp. 25.000
6.     Mentega (untuk polesan) : Rp. 6.000

Bahan Baku Tambahan :
1.     Kardus : Rp.  3.000
2.     Plastik mika kecil : Rp. 12.000
3.     3. Plastik : Rp.  8.000
4.     Cetakan Martabak Mini : Rp. 32.000
– Modal Bahan baku + Bahan Taburan + Bahan baku tambahan
Rp. 43.000 + Rp. 102.000 + Rp. 55.000   =  Rp 200.000
Perhitungan Keuntungan :
Harga jual : Rp. 5.000 x 70 porsi   = Rp.350.000
Harga Pokok Produk perunit –  Harga beli bahan baku  : Rp. 150.000
Laba kotor : = Rp. 150.000
Biaya penjualan
Biaya pembuatan brosur  : Rp 6.000
Biaya transportasi   : Rp. 4.500


2.1.Konsep Produk
Konsep Produk yang kita tawarkan sebenarnya tidak jauh berbeda dari Konsep yang telah ditawarkan oleh mereka yang memasarkan lebih dulu. Dengan rasa yang Khas dan terkesan elegan apabila membeli Martabak Mini ini maka dapat dikatakan Martabak Mini Produk kita adalah produk Mutu dari Produk sejenis yang ada di pasar.
2.2.Pengembangan Produk
Pengembangan produk kedepan untuk produk martabak manis ini agak sulit mengingat bahwa Model atau jenis dari masakan martabak manis memiliki karakteristik tersendiri,pasar tersendiri dan langganan atau customer tersendiri pula. Kemungkinan yang dapat dikembangkan adalah cara penyajian ataupun cara pendistribusian ke langganan.
2.3.Uji Produk
Setelah kita mampu membuat produk Martabak Mini, maka produk ini perlu di uji coba ke para calon pelanggan untuk mengetahui kekurangannya. Uji Coba ini meliputi Taste rasa, serta yang tidak kalah penting adalah Higienesnya. Diperlukan minimal 15 Orang yang berbeda dari tingkat umur,Pekerjaan ,tingkat pendidikan serta jenis kelaminnya. Dengan demikian kita dapat mengukur kira kira Produk martabak manis seperti apa yang mereka inginkan. Bentuk Alat Ukur /Questionnaire ini dapat dibuat seperti berikut :
2.4.Persiapan Produksi
Setelah kita mengetahui keinginan konsumen konsumen seperti apa maka tahap selanjutnya adalah persiapan produksi. Persiapan Produksi akan meliputi beberapa Aspek,yang paling utama adalah persiapan Sumber Daya Manusia,Bahan Baku utama,Bahan baku tambahan,Alat Pengolah,Tempat Produksi,serta yang tak kalah penting adalah Sumber Pendanaan. Sumber Daya Manusia dalam Aspek Produksi sangat penting perannya mengingat produk martabak manis ini sebagian besar atau bahkan seluruhnya dikerjakan secara manual,untuk itu tenaga yang terampil dalam mengolah martabak manis mutlak diperlukan. Ketersediaan Bahan Baku utama mesti terjaga stock dan jumlahnya sebab kelangsungan Produksi akan terjaga dengan terjaganya stock yang cukup,mengenai bahan baku tambahan berupa bumbu bumbu dan alat pengolah Walaupun kontribusi terhadap proses produksi relative kecil namun keberadaannya mutlak diperlukan. Yang tak kalah penting adalah sumber pendanaan dari Proyek Martabak Mini ini, sumber ini dapat diperoleh dari berbagai macam sumber bias dari kredit Bank atau dari simpanan pribadi. Mengingat Jumlah Dana yang diperlukan tidak terlalu besar maka sebaiknya sumber pendanaan akan lebih baik dari Pribadi,modal yang diperlukan dengan perkiraan Omset per hari.
2.5. Keunggulan produk
Keunggulan dari produk ini yaitu :
1.     Memiliki berbagai macam-macam bentuk
2.     Memiliki berbagai macam-macam rasa
3.     Bahan produk yang higienis



3.1.Segmentasi Targeting Dan Positioning Produk
Segmentasi Produk adalah proses menempatkan Konsumen dalam subkelompok di Pasar Produk ,sehingga pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi perusahaan (“ Perilaku Konsumen” , Rachmat Sunarto ). Dengan kata lain Segmentasi Pasar adalah Proses mengkotak –  kotakan Pasar yang heterogen kedalam potensial Customer yang memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Variabel yang digunakan untuk menentukan segmen pasar adalah dari Geografi,Demografi,Psikografi,dan Behavior (Tingkah Laku) untuk Martabak Mini  ini kita akan mengambil Segmen Variabel Psikografi dimana segmen kelas sosial menengah bawah adalah menjadi segment pasar martabak manis ini. Setelah kita mampu mengindentifikasi Segmen pasar dimana dalam hal ini kita mengambil Segmen tingkat sosial,maka selanjutnya Segmen tingkat sosial menengah bawah akan menjadi sasaran atau target pemasaran. Dalam hal positioning Produk Martabak Mini ini akan kita posisikan sebagai Produk martabak dengan rasa yang sama dengan martabak yang sudah terkenal namun harganya terjangkau oleh Masyarakat kalangan bawah (Murah). Atau dengan kata lain yang lebih simple adalah martabak dengan rasa yang enak dan harga murah. Positioning ini mengacu pada teori dimana Positioning Produk harus Jelas ,Berbeda dan memiliki nilai lebih.
3.2 Uji Studi Positioning Produk
Dalam melakukan uji Positioning Produk yang perlu diperhatikan adalah apakah setelah kita meluncurkan produk tersebut dapat diterima oleh konsumen dengan alasan bahwa produk yang kita bikin itu sesuai dengan kebutuhannya,berbeda dari produk pesaing,memiliki nilai tambah buat konsumen. Untuk itu dalam melakukan kajian atas positioning Produk Martabak Mini maka tingkat kepuasan antara yang mereka beli (mengeluarkan uang) sebanding dengan Produk yang kita janjikan (yang didapat). Sudah barang tentu kita memerlukan Questionnaire yang agak berbeda dari Questionnaire Uji produk ,Pada Questionnaire Uji Positioning kita lebih menekankan Apakah Produk Kita berbeda dari Produk Pesaing dari segi rasa,harga,kemasan,cara penyajian dsb.



4.1.Penentuan Harga
Setelah menentukan Positioning Produk maka langkah yang selanjutnya adalah penjabaran dari Positioning tersebut yaitu dengan Bauran Pemasaran atau yang lebih terkenal adalah Marketing Mix Marketing Mix untuk Produk konsumsi adalah mengikuti Kaidah kaidah yang ada,dimana dalam hal ini Strategi.
Penentuan harga,Produk/Merek,Promosi,dan Place/Tempat/Distribusi haruslah betul betul berbeda dari Produk yang sudah ada,sehingga dalam hal ini betul betul ada Deferensiasi.
Dalam hal Martabak Oreo dimana Target Konsumen yang ditetapkan adalah segmen menengah bawah maka Faktor Harga menjadi sangat sensitive,untuk itu dalam menentukan harga betul betul dipertimbangkan apakah Produk kita dengan harga yang telah ditetapkan dapat terjangkau oleh masyarakat bawah. Dan selanjutnya adalah apakah dengan harga murah tersebut kita masih mendapatkan untung.
4.2.Penentuan Produk/Merek
Penentaun Merek produk dapat dilkakukan berdasarkan nama generic dari Produk tersebut,umumnya produk Makanan lebih memilih nama Generic dari Produk yang dibuat dengan ditambah label tertentu. Semisal Martabak Suharti,Ayam Goreng Maryati,Soto Pak Marto,Soto Sholeh dan lain sebagainya,label ini sebenarnya justru yang menjadi penguat Citra dari Produk makanan tersebut. Masyarakat akan lebih mengenal Label Makanan dari pada hanya nama Genericnya saja. Dengan demikian dalam membuat Martabak Mini ini kita tidak boleh memberi nama hanya martabak manis begitu saja,namun harus ada label tertentu dimana label ini menjadi Faktor pembeda dari produk lain yang sejenis. Nama untuk Martabak Mini juga dapat diberikan semisal asal resep,atau tempat membuatnya atau mungkin juga nama jalan dimana Martabak Mini ini dibuat.
4.3.Promosi
Dalam melakukan Promosi dapat ditempuh dengan berbagai cara,namun secara garis besar promosi dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu Above The Line (ATL)dan Below the line(BTL). Promosi Above The line adalah promosi yang menggunakan media Cetak dan media Elektronik dalam hal ini semisal Iklandi TV, Radio, dan koran/Majalah.
4.4.Distribusi/Tempat Penjualan
Tempat penjualan produk Martabak Mini ini hendaknya dipilih tempat yang benar benar Strategis,dengan Trafic yang padat dan Jumlah Populasi orang di sekitar tempat penjualan padat. Karena dengan pemilihan tempat yang tepat akan sedikit banyak menimbulkan Efek Buying Signal,Orang yang tadinya belum tahu keberadaan Produk kita akan dengan segera tahu,dengan demikian Faktor Manusia yang biasanya suka mencoba coba hal hal baru akan timbul.



5.1.Strategi Penjualan
Dalam hal strategi Penjualan akan lebih banyak berkaitan dengan Masalah Distribusi,Penyajian,dan tempat Penjualan. Strategi yang biasanya dianut untuk Pemasaran produk dengan skala kecil,bersifat home industri,berupa makanan biasanya adalah menganut penjualan langsung tanpa perantara,hal ini sangat berlainan sekali dengan Produk produk food maupun Produk non food yang sudah berskala industri menengah atas yang suka atau tidak suka harus menggunakan jasa Distributor untuk memasarkannya. Namun demikian guna mengantisipasi penjualan mungkin dapat dilakukan dengan cara cara baru dimana kita tidak menunggu Konsumen namun justru kita yang mendatanginya. Cara yang kita gunakan adalah dengan pendekatan kepada Tour Leader untuk memasukan Martabak Mini ini dalam menu makanan atau bisa saja Keunggulan dari produk ini dijadikan Oleh oleh buat peserta Tour. Cara lain yang juga dapat kita gunakan dalam melakukan penjualan adalah dengan mendatangi instansi instansi pemerintah atau swasta untuk melakukan penjualan lansung,cara ini akan efektif dilakukan pada saat Pegawai pegawai tersebut sehabis gajian.
5.2 Studi Hasil Penjualan
Untuk melihat apakah penjualan sukses atau gagal hendaknya kita harus memasang target penjualan.Target penjualan ini bias ditentukan tiap hari,tiap minggu atau tiap bulan.
Toleransi untuk mengukur apakah penjualan kita baik atau tidak dapat dilakukan dengan angka pencapaian dalam Prosentase,misalnya saja apabila penjualan dibawah 65% maka kita anggap gagal. Namun demikian pada tahap tahap awal kita tidak boleh memasang target terlalu optimis mengingat produk yang kita jual ini masih relative baru sehingga belum banyak konsumen yang tahu.




I. Lingkungan Bisnis Global
I.a. Globalism atau Globalisasi
Para Manajer diseluruh dunia pada abad ke 21 ini sedang menghadapi tantangan yang sangat berat , yaitu untuk mengoperasikan lingkungan bisnis yang terus berkembang , saling ketergantungan dan kompetitif. Siapa saja baik perusahaan nasional dan perusahaan multinasional yang ikut terjun dalam bisnis global harus menyesuaikan bisnis strateginya dan gaya manajemennya dengan tepat sesuai dengan tujuan negara dimana mereka akan melakukan operasinya, apakah itu merubah secara langsung semua kebijakan dan gaya bekerja perusahaan atau melalui semacam bentuk aliansi. Contoh konkret yang ada yaitu seperti yang dialami oleh perusahaan Finland yaitu Nokia. Tantangan yang sampai sekarang dihadapi oleh perusahaan multinasional tersebut termasuk dunia politik Negara yang tempat beroperasinya anak perusahaan, budaya, keamanan negara, dan perlindungan terhadap dunia teknologi. Selain itu kesempatan dan resiko dari pasar global terus meningkat membawa perusahaan-perusahaan yang masuk dalam dunia bisnis global untuk bekerja secara bersama dan beroperasi secara komunitas.
Maka dengan bergabungnya perusahaan-perusahaan dengan tidak memandang batas benua , timbul masalah baru yaitu dibutuhkannya Manajemen Global. Yaitu sebuah proses merencanakan dan mengembangkan strategi-strategi perusahaan , merancang dan mendesain sistem operasi dan bekerja dengan orang disekeliling dunia untuk memastikan persaingan yang kompetitif dan menghasilkan keuntungan bersama. Kompetisi bisnis global pada saat ini telah berkembang ketingkat yang lebih sulit karena persaingan yang sangat ketat secara global. Kompetisi global dapat berkembang dengan pesat disebabkan oleh jaringan-jaringan yang mengikat Negara-negara, institusi , dan orang-orang yang sangat bergantung kepada perkembangan ekonomi bisnis global. Peranan kompetisi bisnis global terdorong karena fenomena dunia bisnis yang semakin tidak terbatas. Hampir semua perusahaan diseluruh dunia terkena imbas dari persaingan global. Semua perusahaan yang memproduksi sebuah barang sebagai kegiatan operasi bisnisnya, baik itu diluar negeri dan dalam negeri berpatokan kepada harga yang sangat bersaing yang berlaku didunia global atau yang ditetapkan oleh dunia global. Sangatlah penting bagi manajer untuk beroperasi di dunia pasar domestiknya, tetapi dengan hanya melakukan bisnis di dunia pasar domestik secara otomatis mereka telah menjadi manajer yang tertinggal oleh mayoritas manajer lainnya yang berkerja dengan lingkup yang lebih luas dan tidak terbatas yaitu pasar global. Maka karena itu agar tidak tertinggal oleh perkembangan bisnis global , manajer harus memiliki visi untuk masuk ke bisnis global. Dengan mempersiapkan diri mereka untuk meningkatkan kemampuan dan alat untuk mengelola lingkungan global. Perusahaan yang akan memasuki persaingan dunia bisnis global dan yang akan memperluas operasi bisnisnya , harus mengembangkan kader-kader top manajemennya, yang memiliki pengalaman mengoperasikan bisnis dan yang mengerti apa yang harus dilakukan untuk beroperasi di negara lain dan berkerja dengan orang yang berasal dari lain negara dan tentunya dengan budaya yang berbeda juga. Sebagai indikasi lain dari efek globalisasi , investasi asing telah berkembang tiga kali lebih cepat daripada hasil-hasil atau produksi barang-barang. The European Union (EU) telah bekerja sama dengan United States / Amerika untuk berbagi posisi sebagai negara yang memiliki investor terbanyak didunia. United Kingdom atau Inggris telah berlaku sebagai negara yang yang sangat aktif dalam me-merger dan meng-akuisisi perusahaan.
I.b. Regional Blok Perdagangan
– The TRIAD ( Eropa Barat , Asia dan Amerika Utara)
– 
The European Union (EU)
Dengan jumlah 12 sampai 15 negara yang bergabung di Komunitas perdagangan Eropa. Secara sepakat mereka megadopsi mata uang dan kebijakan moneter yang umum. EU sebagai sebuah kesatuan yang tidak memiliki batas di bagian Eropa barat telah menjadi kenyataan. Dan berdasarkan negosiasi antar negara-negara Eropa barat pada tahun 2001, 13 member baru yang bergabung dengan EU. Dengan Euro sebagai mata uang yang umum dan dapat digunakan secara legal untuk perdagangan , bisnis didunia Eropa telah berubah. Manajer global menghadapi dua tantangan penting yang pertama adalah Strategi, yaitu bagaimana perusahaan yang berada diluar Negara Eropa dapat bekerja sama dengan kebijakan yang ditetapkan oleh EU. Tantangan yang kedua adalah budaya, yaitu bagaimana manajer perusahaan melakukan kerja sama dengan budaya dan tradisi yang beragam yang ada di pasar Eropa, contohnya seperti sifat-sifat karyawan yang berbeda dan berapa lama waktu yang digunakan dalam aktivitas bekerja berhubungan dengan kenyamanan bekerja.
– Asia
Jepang dan 4 negara macan – Singapore , Hong Kong , Taiwan , dan Korea Selatan, dimana setiap Negara tersebut memiliki sumber daya yang sangat melimpah begitu juga dengan sumber daya manusianya. Pada tahun 1980an dan permulaan 1990 kekuatan dari ekonomi asia yang sangat bersaing dengan dunia global berasal dari Japan’s Kairetsu dan Korea’s Chaebol. Keduanya adalah konglomerat besar dalam keuangan yang terhubung secara grup dari beberapa perusahaan besar, yang memainkan peran penting di perekonomian Negara mereka. Japanese Kairetsus – Mitsubishi dan Toyota adalah kedua nama perusahaan besar yang sangat kuat yang mempengaruhi perekonomian di regional benua Asia. Namun seiring berkembangnya waktu, kesengsaraan atau krisis ekonomi yang dialami asia tenggara berangsur-angsur membaik karena efek dari angin segar perkembangan ekonomi yang disebabkan oleh negara-negara maju yang ada di Asia. Dan pada tahun 2001 Washington dan Tokyo memperbaharui kerja sama mereka dengan membuka pasar bisnis yang lebih terbuka bagi investor-investor asing.
– 
NAFTA
Tujuan dari NAFTA antara Amerika, Canada, dan Mexico adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat ,lebih banyak tersedianya lapangan kerja, kondisi kerja yang lebih baik, dan lingkungan perdangangan yang lebih menguntungkan . Dengan hasil berkembangnya export dan perdagangan, blok ini memiliki 360 juta konsumen dan mempunyai potensi untuk memperluas perdagangan hingga ke daerah amerika selatan, dan menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian di regional Negara Amerika utara.
I.c. Regional Lain didunia
 Central dan Eropa Timur
Adalah area yang benar–benar merasakan efek dari perkembangan ekonomi didunia bisnis global , dimana sistem komunisme lama telah terbukti tidak lagi efektif untuk digunakan sebagai sistem ekonomi. Perhatian dunia kini tertuju kepada sebuah pasar baru yang terdapat 430 juta orang yang dapat dikategorikan sebagai orang yang berpenghasilan kecil.
– 
China
September 2001 China telah memenuhi tujuannya untuk menjadi salah satu member dari WTO (World Trade Organization). Tujuan China menjadi salah satu member tersebut adalah untuk mendominasi kegiatan ekonomi seperti import dan meningkatkan export mereka .Tarif masuk yang lebih murah akan membuat produk asing lebih terjangkau harganya bagi masyarakat Chinese.
– Negara yang kurang berkembang
Perubahan di Negara yang dapat dikategorikan (Less Developed Countries) LDCs secara perlahan-lahan membaik. Sebagaimana mereka berjuang dengan tingkat GNP yang rendah pendapatan perkapita yang rendah, dan beban besar, dan populasi yang kurang memiliki keahlian khusus dan jumlah hutang luar negeri yang besar. Keadaan ekonomi mereka yang kurang kondusif dan seringkali tidak dapat menerima keterlibatan pemerintah sehingga mengecilkan investasi asing yang sebenarnya diperlukan oleh mereka.
I.d. Teknologi Informasi
Perkembangan Teknologi Informasi merupakan sebab dan dampak dari globalisasi di dunia. Konsumen didunia menjadi lebih tertarik dengan beberapa media, karena mereka dapat melihat bagaimana orang hidup di Negara lain. Perkembangan dari pasar secara global men-transformasikan atau merubah para manajer untuk selalu terus mengikuti perkembangan teknologi sehingga membuat tidak ada batasan bagi manajer , karena informasi tidak dikendalikan oleh pemerintah, politik, ekonomi, pasar dan informasi yang berkaitan dengan persaingan dapat dengan mudah diakses oleh siapapun diseluruh dunia tanpa batas negara, benua, dan waktu.
I.e. Workforce Diversity / keanekaragam tanaga kerja
Beberapa negara diseluruh dunia, keanekaragaman kerja berkembang menjadi sangat cepat dan menjadi sangat beragam karena batasan-batasan politik yang kaku, dan padatnya transportasi manusia, dan cepatnya sebuah informasi dapat beredar keseluruh dunia. Faktor lain yang dapat meningkatkan tenaga kerja dapat beragam adalah, meningkatnya para pekerja yang bekerja diluar negaranya dalam segala tingkatannya , meningkatnya rata-rata umum tenaga kerja dan bertambahnya jumlah tenaga kerja wanita dengan jenjang pendidikan dan kualitas yang lebih tinggi.
I.f. The Global Manager Role / peran manajer
Lingkungan bisnis sangat berpengaruh terhadap peranan manajer . Para manajer harus menyesuaikan dengan lingkungan yang dinamis, karena aturan dari manajer secara global telah diatur oleh masing-masing negara (politik, ekonomi, status teknologi, keuntungan-keuntungan perusahaan dan serta norma budaya yang dianut). Mereka harus dapat mengantisipasi hal-hal yang berpengaruh buruk terhadap perusahaannya dan manajer global membuat kebijakan serta mengembangkan strategi yang cocok dengan keadaan tersebut.
2. Lingkungan Politik dan Lingkungan Ekonomi
2.a. Politik dan Lingkungan Ekonomi
Aspek penting disini adalah lingkungan politik dan fenomena etnis, sebuah faktor yang mendorong ketidakstabilan politik diseluruh dunia. Secara fakta banyak terjadinya konflik dan kerusuhan akibat adanya perbedaan pendapat dalam alam politik, dan ini membuat perbedaan dan perpecahan antara suku, etnis, agama dan grup atau ormas-ormas tertentu. Seringkali faktor agamalah yang membuat timbulnya perbedaan tersebut. Manajer harus mengerti bagaimana cara untuk mengelola karyawan dengan memperhatikan isu-isu etnis, suku, dan agama dalam rangka untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya konflik dan masalah-masalah internal perusahaan yang dapat menyebabkan ketidakstabilan situasi.
2.b. Resiko Politik
Manajer global dari sebuah perusahaan global dan multnasional harus dapat menganalisa dan menginvestigasi resiko politik negara dimana perusahaan tersebut akan beroperasi, dan bagaimana akibat dan efek dari resiko terhadap perekonomian, dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesuksesan perusahaan. Resiko Politik biasanya berupa kegiatan pemerintah atau secara politik sebuah peristiwa yang dapat mengakibatkan efek yang berjangka panjang terhadap keuntungan dan profitabilitas perusahaan.
Peristiwa-peristiwa resiko politik yang sering terjadi pada saat ini adalah :
1. Perampasan aset-aset perusahaan tanpa kompensasi.
2. Memaksa penjualan aset warga negara tuan rumah, biasanya pada atau di bawah nilai buku atau dibawah harga yang wajar.
3. Diskriminatif terhadap perusahaan asing dalam penerapan peraturan atau undang-undang.
4. Hambatan untuk dana repatriasi.
5. Kerugian yang bersifat teknologi atau kekayaan intelektual lainnya seperti paten, merek dagang, atau nama produk.
6. Terjadinya intervensi pada saat pengambilan keputusan manajerial.
7. Ketidakjujuran yang dilakukan oleh aparat pemerintah terutama dalam pembatalan atau perubahan persetujuan/perjanjian.
2.c. Menilai Resiko Politik
Perusahaan internasional harus melakukan sebuah bentuk penilaian terhadap resiko politik untuk dapat mengelola dan memaparkan akibat dan efek dari resiko tersebut terhadap perusahaan dan untuk meminimalisir kerugian finansial. Biasanya manajer lokal disetiap negara menilai potensi dari isu-isu yang dapat mempengaruhi kestabilan perusahaan dan mengevaluasi dampaknya bagi masa depan perusahaan. Penilaian resiko oleh perusahaan multinasional biasanya terdiri dari dua cara, yaitu melalui jasa ahli-ahli seperti konsultan yang sudah familiar dengan kondisi negara tempat perusahaan beroperasi dan dapat menjalankan usahanya.
Penggunaan konsultan dan pengamat perusahaan dalam menilai resiko politik adalah untuk mengevaluasi perkembangan-perkembangan penting yang dapat mempengaruhi perusahaan, seperti perubahan yang terjadi pada dunia politik dan pertentangan dari beberapa partai politik. Dan para konsultan akan membuat beberapa skenario khusus untuk alternatif perusahaan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Cara yang kedua adalah dengan cara menggunakan staff internal mereka.
2.d. Mengelola Resiko Politik
Setelah menilai potensi dari resiko politik baik itu penanaman saham atau mempertahankan operasi yang sedang berjalan dalam sebuah negara, manajer biasanya mengalami kesulitan bagaimana cara mengelola resiko tersebut. Dalam suatu tingkatan manajer dapat memilih untuk menangguhkan perjanjian perusahaan mereka dengan beberapa negara, atau dapat juga dengan menghindari investasi yang tidak menguntungkan. Dalam tingkatan lain apabila resiko yang dihadapi tidak terlalu tinggi maka perusahaan dapat mengambil tindakan yang sesuai dengan menghadapi resiko tersebut. Mereka dapat memilih apakah mereka akan memulai bisnis baru tersebut , atau tetap mempertahankan bisnis yang lama. Dan untuk berurusan dengan resiko tersebut perusahaan dapat beradaptasi dengan regulasi dan situasi politik. Arti dari beradaptasi disini adalah seperti yang ditegaskan oleh Taoka dan Beeman yaitu;
– Pembagian Aset
– Manajemen yang partisipatif
– Lokalisasi operasi
– Bantuan pembangunan
Dalam rangka menghindar dari resiko dan beradaptasi, dua alternatif lain bagi manajer untuk mengelola resiko politik adalah ketergantungan. Yang berarti manajer pada waktu tertentu harus dapat mempertahankan ketergantungan dari perusahaan dan bantuan dari negara asing, Yang dapat dijabarkan sebagai berikut;
– Pengendalian input
– Pengandalian pasar
– Pengendalian posisi
– Strategi kontribusi
Pada akhirnya apabila perusahaan tidak dapat meminimalisir atau tidak dapat mengambil keputusan seiring dengan perubahan situasi politik, paling tidak perusahaan dapat mengantisipasinya dengan mempagari, arti dari mempagari tersebut adalah;
– Asuransi Resiko Politik
– Pembiayaan hutang lokal
2.e. Mengelola Resiko Terorisme
Terorisme telah menjadi masalah yang sangat kompleks diseluruh dunia, dan bukan lagi permasalahan yang dapat dianggap sepele, karena dapat berdampak sangat buruk bagi perekonomian dan stabilitas negara. Untuk mengelola masalah ini perusahaan seperti IBM dan Exxon berupaya untuk mengembangkan pandangan yang baik bagi negara yang berpotensi dengan kegiatan terorisme yang tinggi. Mereka berusaha untuk tetap low profiles dan meminimalisir ketenaran publiknya dengan cara menggunakan image perusahaan yang bagus pada situs perusahaannya dan sesuai dengan situasi dan kondisi negara tempat mereka beroperasi. Bahkan beberapa perusahaan bekerja sama untuk memonitor bagaimana perkembangan pergerakan terorisme diseluruh dunia.
2.f. Resiko Ekonomi
Yang paling berhubungan dengan stabilitas politik negara adalah lingkungan perekonomiannya dan resiko yang relatif dapat mempengaruhi perusahaan asing, yang memegang peran penting dalam perkonomian suatu negara. Kemampuan sebuah negara untuk memenuhi kewajiban keungannya atau finansialnya ditentukan oleh situasi resiko ekonominya. Resiko ekonomi yang dikeluarkan oleh perusahaan asing biasanya terbagi menjadi dua kategori yaitu :
1. Apabila pemerintah secara mendadak merubah kebijakan moneter domestik dan kebijakan fiskal.
2. Apabila pemerintah secara mendadak memilih untuk merancang ulang kebijakan investasi asingnya
3. Lingkungan Teknologi
Efek dari perkembangan teknologi sangatlah besar bagi dunia, baik dalam segi bisnis dan kehidupan pribadi. Sekarang kita berada pada masa informasi global , sangatlah jelas bagi perusahaan untuk melibatkan teknologi kedalam sebuah rencana strategi mereka dan operasi mereka dari hari kehari.
3.a. Global E-Business
Internet adalah cara termudah, termurah, dan tercepat bagi perusahaan untuk mendapatkan informasi dan berbagi informasi dengan perusahaan lain atau supplier mereka. Internet juga digunakan sebagai alat pemasaran langsung oleh perusahaan, untuk memasarkan produk mereka keseluruh dunia dengan tanpa memikirkan faktor batasan negara dan waktu, E-Business adalah sebuah sistem yang telah terintegrasi dan digunakan diseluruh dunia dan setiap pasar sudah menggunakan basis internet. Sebagai contoh adalah E-Commerce, yaitu sistem pemasaran secara langsung dan penjualan secara langsung. Perusahaan menggunakan E-Business untuk menambah hubungan dengan partner baru dan juga menggunakannya untuk mempertahankan hubungan dengan partner perusahaan yang lama. Keuntungan dari menggunakan E-Business adalah sebagai berikut :
– Kenyamanan dalam melakukan bisnis secara global, dan tersedianya fasilitas komunikasi.
– Electronic meeting seperti Teleconference sangat memudahkan, daripada harus terbang menggunakan pesawat keluar negeri yang memakan biaya membuang-buang waktu.
– Tersedianya layanan intranet ,berguna untuk menggabungkan, dan mengedit informasi baik itu internal atau informasi external.
– Akses yang tidak terbatas bagi konsumen dan calon konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai produk.
– Sebuah jaringan yang efisien untuk distribusi.
Kesimpulan
Seorang manajer global yang telah terlatih pun tidak dapat mengembangkan strategi dan mengkonfirmasi sebuah investasi dari pihak asing , tanpa melihat tantangan dan menilai aspek-aspek lingkungan politik dan lingkungan negara, dan lingkungan teknologi. Manajer global dan manajer negara tuan rumah harus dapat melihat bagaimana lingkungan negara tempat perusahaan beroperasi dapat memberikan keuntungan kepada perusahaan dan bagaimana dampak dari resiko-resiko dalam bisnis global dapat berpengaruh kepada operasi perusahaan.



Bentuk - Bentuk Organisasi Bisnis
BENTUK-BENTUK ORGANISASI BISNIS


Terdapat 3 bentuk utama dalam organisasi bisnis yaitu :
1.    Perusahan Perseorangan (sole proprietorship)
2.    Perusahaan Patungan atau firma (partnership)
3.    Perseroan Terbatas (PT)

I.              Perusahaan Perseorangan
Usaha Pribadi adalah bentuk bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh hanya satu orang dan mengambil segala keputusan dan bertanggungjawab secara pribadi atas segala hal yang dilakukan oleh perusahaan.

Kelebihan perusahaan Perseorangan
1.                   Mudah dibentuk, murah biaya pembentukannya dan di banyak negara tidak memerlukan izin pembentukan dari pemerintah
2.                   Keuntungan hanya dinikmati oleh satu orang yaitu pendiri usaha tersebut.
3.                   Pembuatan keputusan dan pengendalian hanya dilakukan oleh satu orang sehingga orang tersebut benar-benar mengetahui bisnis yang dijalankannya.
4.                   Fleksibel dalam arti manajemen dapat dengan mudah beraksi terhadap keputusan harian dengan mudah.
5.                   Relatif tidak ada kontrol dari pemerintah sehingga pajak yang harus dibayarkan adalah pajak pribadi bukan pajak usaha.

Kekurangan Perusahaan Perseorangan
1.                   tanggungjawab utang tidak terbatas, artinya apabila terjadi kewajiban pembayaran maka kewajiban itu harus dipenuhi dengan menyerahkan seluruh harta perusahaan dan harta pribadi miliknya.
2.                   Jarang ada yang bertahan lama, dimana hal ini dapat saja  disebabkan oleh meninggalnya pendiri atau pemilik dari perusahaan tersebut.
3.                   Relatif sulit untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga yang rendah.
4.                   Relatif bergantung hanya pada pola pikir satu orang saja apabila orang ini tidak berpengalaman dalam bisnis maka resiko kegagalan akan sangat besar.

Dibalik kendala-kendala yang muncul dalam usaha kecil, namun eksistensinya justru memberikan kontribusi besar dalam mengatasi masalah perekonomian negara.

II. Perusahaan Persekutuan
Persekutuan (firma dan komanditer) merupakan bentuk  organisasi bisnis di mana dua orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari perusahaan sehingga tanggungjawab dan hak yang ada akan ditanggung oleh mereka. Firam adalah perseroan yang didirikan untuk menjalankan sutau perusahaan di bawah satu nama bersama dimana peserta-pesertanya langsung dan sendiri-sendiri bertanggungjawab sepenuhnya kepada pihak ketiga. Sedangkan persekutuan Komanditer (CV) adalah perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk oleh satu orang atau lebih sebagai pihak yang bertanggungjawab renteng (solider) dan satu orang atau lebih sebagai pihak lain yang mempercayakan uangnya (Lupiyoadi R dan Wacik,1998)

Kelebihan-kelebihan Perusahaan Persekutuan
a.                                    Modal tersedia banyak
b.                                    Meningkatkan kepercayaan kreditor
c.                                    Keahlian dan ketrampilan bertambah
d.                                    Adanya kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang

Kekurangan-kekurangan Persekutuan
1.                   tanggung jawab tidak terbatas
2.                   Umur yang terbatas
3.                   Lemahnya penegendalian

Lebih lanjut Lupiloyoadi dan Wacik mengungkapkan fungsi dan kedudukan partner dalam sebuah persekutuan dapat berupa :
1.                   Otensible partner
2.                   Active partner
3.                   Secret partner
4.                   Dormant partner
5.                   Nominla partner
6.                   Subpartner
7.                   Limited partner

III. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas secara hukum dianggap sebagai suatu badan hukum, terpisah dari individu-individu yang memilikinya. PT didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi atas saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. Perusahaan mengumpulkan dana yang diperlukannya denganjalan menjual saham kepada masyarakat dan para pemegang saham tersebut menjadi pemilik perusahaan itu. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan maka perusahaan akan membayarkannya atas saham yang dibelinya (deviden). Namun keuntyungan yang tidak dibagikan juga merupakan kepunyaan para pemilik, tetapi biasanya keuntungan tersebut ditanamkan kembali kedalam kegiatan perusahaan, sebaliknya jika perusahaan dibubarkan maka para pemegang saham membagi-bagi setiap aktiva yang tersisa setelah semua hutang dibayar.

Kebaikan bentuk PT
1.                   Adanya tanggunjawab atas utang yang terbatas, dimana tanggungjawab utang yang harus dibayar hanya sebatas jumlah saham yang dimilikinya.
2.                   Adanya kemungkinan untuk memperjualbelikan saham yang dimilikinya.
3.                   Umumnya memiliki jangkawaktu operasi yang tidak terbatas
4.                   Relatif lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dengan nilai nominal yang besar untuk jangka waktu panjang dan tingkat bunga rendah.
5.                   Adanya kemungkinan untuk alih teknologi dan ilmu dimana pemegang saham dapat dengan mudah menyewa tenaga manajemen profesional untuk menjalanakan perusahaan yang ada.
Kekurangan bentuk PT
1.                   Keterbatasan dalam jenis bidang usaha yang akan dijalankan karena bidang usaha ditentukan oleh ijin yang dikeluarkan serta peraturan-peraturan yang berlaku
2.                   Adanya perbedaaan kepentingan di dalam menjalankan PT, pemilik saham minoritas dikalahkan dengan mayoritas
3.                   Adanya kewajiban membuat laporan kepada berbagai pihak
4.                   Biaya pendirian yang tidak sedikit
5.                   Afanya sisitem pajak yang menyebabkan seorang pemegang saham membayar pajak ganda yaitu pajak atas PT itu sendiri, deviden yang diterima serta pajak individu.



Home » Manajemen » Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan Sumber Daya Manusia

By Muchlisin Riadi  21.23.00  Manajemen


Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia bertujuan menghasilkan kerangka kerja yang bertalian secara logis dan komprehensif untuk mengembangkan lingkungan dimana karyawan didorong belajar berkembang (Sedarmayanti, 2008:167).

Pengembangan sumber daya manusia adalah upaya berkesinambungan meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam arti yang seluas-luasnya, melalui pendidikan, latihan, dan pembinaan (Silalahi, 2000:249).

Pengembangan sumber daya manusia juga merupakan cara efektif untuk menghadapi beberapa tantangan, termasuk keusangan atau ketertinggalan karyawan, diversifikasi tenaga kerja domestik dan internasional. Dengan dapat teratasinya tantangan-tantangan (affirmative action) dan turnover karyawan, pengembangan sumber daya manusia dapat menjaga atau mempertahankan tenaga kerja yang efektif.

Pengembangan merupakan suatu cara efektif untuk menghadapi beberapa tantangan yang di hadapi oleh banyak organisasi besar. Tantangan-tantangan ini mencakup keusangan karyawan, perubahan-perubahan sosioteknis dan perputaran tenaga kerja. Kemampuan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut merupakan faktor penentu keberhasilan departemen personalia dalam mempertahankan sumber daya manusia yang efektif (Handoko, 2008:117).

Pengembangan (development) adalah penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi di dalam organisasi (Simamora, 2006:273). Pengembangan biasanya berhubungan dengan peningkatan kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk menuaikan pekerjaan yang lebih baik. Pengembangan berpijak pada fakta bahwa seorang karyawan akan membutuhkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang berkembang supaya bekerja dengan baik dalam suksesi posisi yang dijalani selama karirnya. Persiapan karir jangka panjang dari seorang karyawan untuk serangkaian posisi inilah yang dimaksud dengan pengembangan karyawan.

Pengembangan mempunyai lingkup yang lebih luas. Pengembangan lebih terfokus pada kebutuhan umum jangka panjang organisasi. Hasilnya bersifat tidak langsung dan hanya dapat diukur dalam jangka panjang. Pengembangan juga membantu para karyawan untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan dipekerjaan mereka yang dapat diakibatkan oleh teknologi baru, desain pekerjaan, pelanggan baru, atau pasar produk baru.

Pengembangan karyawan dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan sejenis. Setiap personel perusahaan dituntut agar dapat bekerja efektif dan efisien agar kualitas dan kuantitas pekerjaannya menjadi lebih baik sehingga daya saing perusahaan semakin besar. Pengembangan ini dilakukan untuk tujuan non karier maupun bagi para karyawan melalui latihan dan pendidikan.


Bentuk-Bentuk Pengembangan Sumber Daya Manusia

Dalam program pengembangan harus dituangkan sasaran, kebijaksanaan prosedur, anggaran, peserta, kurikulum, dan waktu pelaksanaannya. Program pengembangan harus berprinsipkan pada peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja masing-masing karyawan pada jabatannya. Program pengembangan suatu organisasi hendaknya diinformasikan secara terbuka kepada semua karyawan atau anggota supaya mereka mempersiapkan dirinya masing-masing.

Bentuk pengembangan dikelompokkan atas; Pengembangan secara informal,dan pengembangan secara formal (Hasibuan, 2008:72). Untuk lebih jelasnya kedua jenis pengembangan di atas dapat diuraikan sebagai berikut :


a. Pengembangan secara informal

Pengembangan secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya. Pengembangan secara informal menunjukkan bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara meningkatkan kemampuan kerjanya. Hal ini bermanfaat bagi perusahaan karena produktivitas kerja karyawan semakin besar, di samping efisiensi dan produktivitasnya juga semakin baik.


b. Pengembangan secara formal

Pengembangan secara formal yaitu karyawan ditugaskan perusahaan untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik yang dilakukan perusahaan maupun yang dilaksanakan oleh lembaga–lembaga pendidikan atau pelatihan. Pengembangan secara formal dilakukan di perusahaan karena tuntutan pekerjaan saat ini ataupun masa datang, sifatnya non karier atau peningkatan karier seorang karyawan.

Pelatihan dan pengembangan (training dan development) memang memerlukan biaya yang cukup besar, namun investasi di bidang manusia tersebut (human investment) akhirnya akan menyumbangkan produktivitas yang sangat tinggi bagi organisasi atau perusahaan. Untuk itu organisasi atau perusahaan tentunya akan memetik laba yang berlipat ganda di waktu yang akan datang.

Program pengembangan karyawan hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan kepada metode-metode ilmiah serta berpedoman kepada keterampilan yang dibutuhkan perusahaan saat ini maupun untuk masa depan. Pengembangan harus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan supaya produktivitas kerjanya baik dan mencapai hasil yang optimal.


Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Setiap organisasi apapun bentuknya senantiasa akan berupaya dapat tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan dengan efektif dan efisien. Efisiensi maupun efektivitas organisasi sangat tergantung pada baik buruknya pengembangan sumber daya manusia atau anggota organisasi itu sendiri. Ini berarti bahwa sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut secara proporsional harus diberikan latihan dan pendidikan yang sebaik-baiknya, bahkan harus sesempurna mungkin.

Pengembangan pada umumnya lebih bersifat filosofis dan teoritis, dibandingkan dengan kegiatan pelatihan. Lagi pula pengembangan lebih diarahkan untuk golongan manajer, sedangkan program pelatihan ditujukan untuk golongan non manajer. Meskipun keduanya ada perbedaan, namun perlu disadari bahwa baik latihan (training) maupun pengembangan (development) keduanya menekan peningkatan keterampilan ataupun kemampuan dalam human relations.

Dari uraian di atas jelas, bahwa tujuan organisasi atau perusahaan akan dapat tercapai dengan baik apabila karyawan dapat menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien. Sehingga untuk itu usaha pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi/perusahaan yang bersangkutan sangatlah diperlukan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan, bahwa tujuan pengembangan sumber daya manusia termaksud adalah untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi kerja mereka dalam melaksanakan dan mencapai sasaran program-program kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan efektivitas dan efisiensi karyawan dapat dicapai dengan meningkatkan: pengetahuan, keterampilan dan sikap karyawan terhadap tugas-tugasnya.

Tujuan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan karyawan, keterampilan karyawan maupun sikap karyawan itu sendiri terhadap tugas-tugasnya (Heidjrachman dan Husnan, 2004:74).

Pengembangan karyawan bertujuan dan bermanfaat bagi perusahaan, karyawan, konsumen, atau masyarakat yang mengkonsumsi barang/jasa yang dihasilkan perusahaan. Menurut Tohardi (2008 : 70) tujuan pengembangan adalah:


1.                   Produktivitas. Dengan pengembangan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan kuantitas produksi akan semakin baik, karena technical skill, human skill dan managerial skill karyawan akan semakin baik.
2.                   Efisiensi. Pengembangan karyawan untuk meningkatkan efisiensi sumber daya manusia, waktu, bahan baku dan mengurangi ausnya mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relatif kecil sehingga daya saing perusahaan semakin kecil.
3.                   Kerusakan. Pengembangan karyawan bertujuan  untuk mengurangi kerusakan barang, produksi dan mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya.
4.                   Kecelakaan. Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang keluarkan perusahaan berkurang.
5.                   Pelayanan. Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah perusahaan, karena pemberian pelayanan yang lebih baik merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekanan-rekanan perusahaan bersangkutan.
6.                   Moral. Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga merek antusias menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. 
7.                   Karier. Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karier karyawan semakin besar, karena keahlian, keterampilan dan prestasi kerjanya lebih baik, promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang.
8.                   Konseptual. Dengan pengembangan, manajer akan semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik, karena technical skill, human skill dan managerial skill nya lebih baik. 
9.                   Kepemimpinan. Dengan pengembangan, kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik, human relationsnya lebih luas, motivasi lebih terarah sehingga pembinaan kerja sama vertikal dan horizontal semakin harmonis.
10.                Balas Jasa. Dengan pengembangan, balas jasa (gaji, upah, intensif dan benefit) karyawan akan meningkat karena prestasi kerja mereka semakin besar.
11.                Konsumen. Pengembangan karyawan akan memberikan manfaat yang lebih baik  bagi masyarakat konsumen karena mereka akan memperoleh barang atau pelayanan yang lebih bermutu.

Dengan memperhatikan tujuan pengembangan tersebut di atas dapat disimpulkan pula manfaat atau fungsi suatu program pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Yang jelas adalah dengan latihan dan pendidikan seorang lebih mudah melaksanakan tugasnya, sehingga akan lebih positif dalam menyumbang tenaga dan pikiran bagi organisasi.





ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 

A. PENGERTIAN PASAR DAN PEMASARAN 
Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, artinya pasar dan pemasaran memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi dan saling mempengaruhi, dengan kata lain, setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar. Pengertian pasar secara sederhana ialah sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar ialah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Dalam pengertian ini mengandung arti bahwa pasar merupakan kumpulan atau himpunan dari para pembeli, baik pembeli nyata maupun pembeli potensial atas suatu produk atau jasa tertentu. Pasar juga dapat diartikan pula sebagai suatu mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran Yang dimaksud dengan permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Secara umum factor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah:
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan.
3. Pendapatan
4. Selera
5. Jumlah penduduk.
6. Factor khusus ( akses )

Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai tingakat harga pada waktu tertentu. Factor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang dan jasa:
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan.
3. Teknologi
4. Harga input.
5. Tujuan perusahaan.
6. Factor khusus.
Dalam pratiknya terdapat bebagai struktur pasar yang ada. Salah satu cara untuk mengenal struktur pasar adalah dengan melihat jumlah perusahaan yang ada didalam industri yang menawarkan barang dan jasa. Adapun jenis struktur pasar yang ada dan bisa dikelompokkan kedalam beberapa poin yaitu:
1. Pasar persaingan sempurna.
 2. Pasar persaingan monopolistic.
3. Pasar oligopoli.
4. Pasar monopoli.
Pengertian pasar yang dikemukakan oleh Philip kotler adalah: suatu proses social dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan menukarkan produk, baik barang maupun jasa kepada konsumen dipasar. Konsumen yang membutuhkan barang produk adalah individu atau kelompok tertentu. Oleh karena itu, dalam pratiknya kelompok pasar terdiri dari:
1. Pasar konsumen.
2. Pasar industrial.
3. Pasar reseller.
4. Pasar pemerintah.


B. SEGMENTASI PASAR, PASAR SASARAN, DAN POSISI PASAR.
Agar investasi atau bisnis yang akan dijalankan dapat berhasil dengan baik, maka sebelumnya perlu melakukan strategi bersaing yang tepat. Unsur strategi persaingan tersebut adalah menentukan segmentasi pasar, menetapkan pasar sasaran, dan menentukan posisi pasar, atau sering disebut dengan STP.

SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda dan mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Untuk melakukan segmentasi pasar ada beberapa variabel utama yang dikemukakan oleh Philip Kotler, antara lain:
1.    Segmentasi berdasarkan geografis. 
2.    Segmentasi berdasarkan demografis. 
3.    Segmentasi bedasarkan psikografis. 
4.    Segmentasi berdasarkan perilaku. 

Variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar industrial adalah sebagai berikut:
1.    Segmentasi berdasarkan demografis 
2.    Karakteristik pengoperasian. 
3.    Pendekatan pembeli. 
4.    Karakteristik personil industry. 
5.    Factor situasional. 
  
PASAR SASARAN (Market Targeting) 
Secara umum pengertian menetapkan pasar sasaran yaitu: mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Kegiatan menetapkan pasar sasaran yaitu:
1.    Evaluasi segmen pasar.
2.    Memilih segmen. 

POSISI PASAR (Market Positioning) 
Menentukan posisi pasar yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar. Posisi produk adalah bagaimana suatu produk yang didevenisikan oleh konsumen atas dasar atribut-atributnya. Tujuan penetapan posisi pasar yaitu: untuk membangun dan mengomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan kedalam benak konsumen. Strategi penentuan posisi pasar terdiri dari:
1.    Atas dasar atribut. 
2.    Kesempatan penggunaan. 
3.    Menurut kelas pengguna. 
4.    Langsung menghadapi pesaing. 
5.    Kelas produk. 
Memilih dan melaksanakan strategi penentuan posisi pasar:
1.    Identifikasi keunggulan kompetitif yang mungkin memberikan nilai yang terbesar dengan cara mengadakan perbedaan. 
2.    Memilih keunggulan kompetitif yang tepat. 
3.    Mewujudkan dan mengomunikasikan posisi dipilih. 

C. STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)

Beberapa strategi bauran pemasaran ialah:
1.    Strategi produk. 
2.    Strategi harga. 
3.    Strategi lokasi dan Distribusi. 
4.    Strategi promosi. 

Strategi Produk Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefenisikan, memilih, dan mendesain suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang akan dilayaninya, agar investasi yang ditanam dapat berhasil dengan baik. Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengertian konsumen menurut Philip Kotler adalah: sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Factor-faktor yang mempengaruhi kesempatan atau peluang bagi produk baru adalah: 
1.    Perubahan ekonomi 
2.    Perubahan social dan Budaya 
3.    Perubahan teknologi 
4.    Perubahan politik, dan 
5.    Perubahan lainnya. 

Strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan suatu produk adalah:
1.    Penentuan logo dan moto 
2.    Menciptakan merek 
3.    Menciptakan kemasan 
4.    Keputusan Label. 

Strategi Harga Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan Marketing Mix. Harga adalah sejumlah uang yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa. Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalm menetapkan harga yang tepat terhadap suatu produk adalah: 
1.    Menentukan tujuan penetapan harga 
2.    Memperkirakan permintaan, biaya dan laba 
3.    Memilih strategi harga untuk membantu menentukan harga dasar. 
4.    Menyesuaikan harga dasar dengan taktik penetapan harga. 

Tujuan penentuan harga secara umum adalah:
1.    Untuk brtahan hidup.
2.    Untuk memaksimalkan laba. 
3.    Untuk memperbesar Market share 
4.    Mutu produk. 
5.    Karena pesaing. 

Ada tiga strategi dasar dalam penetapan harga yaitu:
1.    Skimming Pricing yaitu harga awal produk yang ditetapkan setinggi-tingginya dengan tujuan bahwa produk atau jasa memiliki kualitas tinggi. 
2.    Penetration Pricing yaitu dengan menetapkan harga yang serendah mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar. 
3.    Status quo Pricing yaitu penetapan harga status quo adalah harga yang ditetapkan disesuaikan dengan harga pesaing.

Beberapa metode penetapan harga yang sering digunakan yaitu:
1. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya.

a. Cost plus pricing. Metode penentuan cost plus pricing menggunakan rumus :
FC Dimana :
Harga pokok = VC + VC = Variable Cost Total sales FC = Fixed Cost TS = Total Sales Ilustrasi untuk cost plus pricing : VC = Rp. 10,- FC = Rp. 6.000.000,- TS = 100.000 Unit Maka : Rp. 6.000.000 Harga Pokok = Rp. 10 + = Rp. 70,- per unit 100.000 unit

b. Cost plus pricing dengan mark up.
Metode penetapan harga markup merupakan metode yang paling populer digunakan oleh grosir dan pengecer untuk menentukan harga jual. Contoh : Jika perusahaan mengharapkan margin laba 20%, maka cost plus pricing dengan mark-up sebagai berikut : Harga pokok per unit Harga dengan markup = (1-laba yang diinginkan) Rp. 70,- Harga dengan Markup = (1-0,2) 2. Brek Even Pricing (BEP) atau Target Pricing Brek even pricing adalah harga ditentuakan berdasarkan titik impas atau pulang pokok. 

2. Percieved Value Pricing Perceived Value Pricing artinya harga ditentukan oleh kesan pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Sedangkan modifikasi harga atau diskriminasi harga dapat dilakukan berdasarkan:
1.    Menurut pelanggan 
2.    Menurut bentuk produk 
3.    Menurut tempat 
4.    Menurut waktu.

Strategi Lokasi Dan Distribusi Hal-hal yang perlu diperhatiakan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah dengan pertimbangan sebagai berikut:
1.    Dekat dengan kawasan industry. 
2.    Dekat dengan lokasi perkantoran 
3.    Dekat dengan lokasi pasar.
4.     Dekat dengan pusat pemerintahan. 
5.    Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat. 
6.    Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada disuatu lokasi. 
7.    Sarana dan prasarana. 

Strategi distribusi yang digunakan untuk menentukan bagaimana mencapai target pasar dan bagaimana untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi distribusi yang berbeda-beda yaitu:
1.    Pertimbangan pembeli atau factor pasar. 
2.    Karakteristik produk. 
3.    Factor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan. 

Suatu saluran distribusi adalah suatu jaringan dari organisasi dan fungsi-fungsi yang menghubungkan produsen kepada konsumen akhir. Dasar penentuan saluran distribusi untuk produk konsumen dan saluran distribusi untuk produk industry, yaitu:

1. Dasar saluran distribusi untuk produk konsumen, terdiri dari:
·         Produsen- konsumen. 
·         Produsen- pengecer- konsumen. 
·         Produsen – grosir- pengecer- konsumen. 
·         Produsen- agen- grosir- pengecer- konsumen. 

2. Dasar saluran distribusi untuk produk industry terdiri dari:
·         Produsen – pemakai barang industry. 
·          Produsen – dealer- pemakai barang iindustri. 
·         Produsen – agen- pemakai barang industry. 

3. Fungsi-fungsi saluran distribusi yang dilaksanakan oleh perantara adalah:
·         Fungsi transaksi meliputi menghubungi dan mengomunisasikan dengan calon pelanggan untuk membuat mereka sadar terhadap produk yang telah ada dan menjelaskan kelebihan dan manfaat dari produk tersebut. 
·         Fungsi logistic meliputi pengangkut dan menyortir barang untuk mengatasi perbedaan sementara dan tempat. 
·         Fungsi fasilitas meliputi penelitian dan pembiayaan, mengumpulkan informasi tentang anggota-anggota saluran tersebut memiliki uang yang cukup guna memudahkan aliran barang melalui saluran distribusi sampai ke konsumen akhir. Strategi Promosi Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. 

Salah satu tujuan promosi adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Ada 4 macam sarana promosi yang dapat digunakan yaitu: 
1.    Periklanan (advertising) 
2.    Promosi penjualan (sales promotion) 
3.    Publisitas (publicity) 
4.    penjualan pribadi (personal selling) 

D. PERAMALAN DIMASA YANG AKAN DATANG 

1.Pengertian Peramalan
Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang pada saat sekarang. Dalam pratiknya ada beberapa jenis peramalan yaitu: 
·         Dilihat dari segi penyusunan. 
·         Dilihat dari segi siifat ramalan. 
·         Dilihat dari segi jangka waktu. 

Untuk melakukan peramalan permintaan dimasa yang akan datang adalah:
·         Survey niat pembeli.
·         Gabungan pendapat tenaga penjual. 
·         Pendapat ahli. 
·         Metode tes pasar analisis deret waktu. 
·         Analisis permintaan secara statistic. 
 Sedangkan penyusunan ramalan dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
·         Penelitian atas pendapat pembeli, tenaga penjual, dan pendapat para ahli. 
·         Uji pasar dan tanggapan pembeli. 
·         Perilaku pembeli dimasa lalu, dengan deret waktu atau analisis regresi. 

2. Langkah-langkah peramalan Secara umum langkah- langkah peramalan yang dapat dilakukan adalah:
·         Mengumpulkan data. 
·         Mengolah data. 
·         Menentukan metode peramalan. 
·         Memproyeksi data. 
·         Mengambil keputusan. 

3. Jenis- jenis metode peramalan Dalam pratiknya terdapat berbagai metoode peramalan antara lain:
1.    Deret waktu (time series) Dalam analisis ini yang menjadi variabel yang dicari adalah waktu. Metode peramalan ini terdiri dari: 
·         Metode smoothing merupakan jenis peramalan jangka pendek seperti perencanaan persediaan, perencanaan keuangan. 
·         Metode box Jenkins merupakan metode deret waktu dengan menggunakan model matematis dan digunakan untuk peramalan jangka pendek. 
·         Metode proyeksi tren dengan regresi merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
    2. Sebab akibat.
Dalam jenis metode ini merupakan peramalan yang didasarkan kepada hubungan variabel yang diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya tetapi bukan waktu. Jenis metode peramalan ini terdiri dari: 
1.    Metode Regresi dan Kolerasi merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan pada persamaan dengan teknik least squares yang dianalisis secara statistik. 
2.    Metode Input-Output merupakan metode yang digunakan untuk peramalan jangka panjang yang biasanya digunakan untuk menyusun tren ekonomi jangka panjang. 
3.    Model ekonometri merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang dan jangka pendek. Metode Smoothing Tujuan metode ini adalah untuk mengurangi fluktuasi hasil ramalan dengan menggunakan data lalu. Dan metode ini dikenal beberapa model yaitu: 
·         Metode rata-rata kumulatif.
·         Metode rata-rata bergerak tunggal. 
·         Metode eksponensial smoothing tunggal. 
·         Metode eksponensial smoothing linear. 

Metode Regresi Metode regresi adalah merupakan salah satu metode ramalan yang disusun atas dasar pola data masa lalu. Hal-hal yang perlu diketahui sebelum kita melakukan peramalan dengan metode regresi adalah mengetahui terlebih dahulu kondisi-kondisi seperti: 
1.    Adanya informasi masa lalu. 
2.    Informasi yyang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data. 
3.    Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan berkelanjutan dimasa yang akan datang. 

Adapun jenis-jenis data yang dapat ditemukan dilapangan yaitu:
1.    Musiman 
2.    Horizontal 
3.    Siklus. 
4.    Tren. 

E. CARA MENGESTIMASI PASAR. 
Untuk mengetahui besarnya pasar nyata, potensi pasar dan total pasar dalam suatu wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian dilakukan untuk memperoleh data, baik dengan metode yang relevan seperti melalui survei, kuesioner, atau dengan mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber. Kemudian untuk mengetahui pasar nyata dan pasar potensi dapat digunakan beberapa metode antara lain metode pendapat, metode eksperimen dan metode survey. 





Pengertian Kinerja Keuangan 

Description: Pengertian, Pengukuran dan Penilaian Kinerja Keuangan
Ilustrasi Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan, 2006:239).

Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sutrisno, 2009:53).

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan (Fahmi, 2011:2).


Pengukuran Kinerja Keuangan 

Kinerja keuangan perusahaan berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian kinerja. Pengukuran kinerja (performing measurement) adalah kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Adapun penilaian kinerja menurut Srimindarti (2006:34) adalah penentuan efektivitas operasional, organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya secara periodik.

Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.

Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:

1.                   Mengetahui tingkat likuiditas. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih. 
2.                   Mengetahui tingkat solvabilitas. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
3.                   Mengetahui tingkat rentabilitas. Rentabilitas atau yang sering disebut dengan profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. 
4.                   Mengetahui tingkat stabilitas. Stabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada waktunya.

Analisis Kinerja Keuangan 

Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi (Jumingan, 2006:242):

1.                   Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif). 
2.                   Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan. 
3.                   Analisis Persentase per-Komponen (common size), merupakan teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang. 
4.                   Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan. 
5.                   Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu.
6.                   Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan. 
7.                   Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba. 
8.                   Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Penilaian Kinerja Keuangan 

Bagi investor, informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan.

Sedangkan bagi perusahaan, informasi kinerja keuangan  perusahaan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut:

1.                   Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya. 
2.                   Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. 
3.                   Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang. 
4.                   Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya. 
5.                   Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar