·
Latar Belakang.
Dalam
suatu pemasaran banyak sekali berbagai bentuk dan macam-macam aneka ragam
makanan dari yang kecil dan hingga besar dan dari yang murah hingga sampai yang
mahal. Dalam kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktifitas yang dijalani dan juga
pasti memiliki makanan yang sehat dan bermanfaat bagi tubuh. Dengan makanan ini
dilakukan dengan cara pembuatan yang sederhana dengan lebih baik dan higienis
begitu juga harga terjangkau dan banyak pula masyarakat yg berminat untuk
membelinya dengan rasa yang cukup enak,nikmat dan lezat.
Oleh
karena itu saya memilih jenis usaha yaitu “Martabak Mini” untuk dijual karena
untuk memperkenalkan sajian terbaru dengan penuh kreatifitas,karena ini
merupakan selingan dan baik untuk dikonsumsi.
·
Tujuan Pembuatan Proposal.
1.Meyakinkan
pihak-pihak yang akan memberikan dukungan baik keuangan maupun dokumentasi
moral.
2.Sebagai
pegangan dalam menjalankan usaha /bisnis.
·
Aspek Produksi.
Produk
yg dijual adalah Martabak Mini yang merupakan makanan selingan makanan sehari
hari. Untuk harga perporsi usaha ini sangat terjangkau dan relatif murah.
Dalam menjalankan usaha ini kita harus mengetahui
potensi pasar yang dijalani agar usaha yang dijalani dapat diterima oleh semua
kalangan masyarakat(konsumen).
Menentukan
objek pasar dalam menjalankan usaha ini harus menentukan objek pasar dengan
strategi yang mudah dijangkau oleh masyarakat(konsumen).
2.2 Aspek
Organisasi dan Manajemen.
Untuk usaha ini masih
terbilang kecil jadi masih belum ada karyawan untuk usaha ini.
2.3
Analisis SWOT.
Setiap kegiatan untuk memulai usaha saya
harus mengukur kemampuan saya terhadap lingkungan atau pesaing yaitu melalui
analisi SWOT.
1.strength
(kekuatan).
kekuatan
dari produk ini ialah:
1.
Menjual produk untuk semua kalangan masyarakat.
2.
1 (satu) produk terdiri dari beberapa macam
rasa.
3.
Bahan produk yg terjamin sehat dan
hiegienis.
2.weakness
(kelemahan).
kelemahan
dari produk ini ialah:
1.Tidak
dapat tahan lama.
2.Produknya
mudah ditiru.
3.produk
tidak terjual banyak.
3.
Opportunity (peluang).
peluangnya
ialah:
1.Tempat
strategis.
2.Fasilitas
yang cukup memadai.
4.
threath (ancaman).
Adanya pesaing yang
menjual produk dengan harga yang tidak terlalu mahal.
Biaya
dihitung sebagai berikut
Bahan
Baku :
1.
Terigu 1 Kg : Rp. 7.000
2.
Telur 8 Butir : Rp. 12.000
3.
Gula pasir 4 SDM ( ½ kg ) : Rp. 6.000
4.
Air :
Rp. –
5.Garam
: Rp. 1.000
6.
Fernipan : Rp. 7.000
7.
Vanili : Rp. 2.000
8.
Soda Kue ( 81 gr ) : Rp. 8.000
Bahan
Taburan :
1.
1. Keju : Rp. 18.000
2.
Oreo ( 2 bungkus ) : Rp. 18.000
3.
Mesis : Rp. 10.000
4.
Coklat blok : Rp. 25.000
5.
GreenTea : Rp. 25.000
6.
Mentega (untuk polesan) : Rp. 6.000
Bahan
Baku Tambahan :
1.
Kardus : Rp. 3.000
2.
Plastik mika kecil : Rp. 12.000
3.
3. Plastik : Rp. 8.000
4.
Cetakan Martabak Mini : Rp. 32.000
–
Modal Bahan baku + Bahan Taburan + Bahan baku tambahan
Rp.
43.000 + Rp. 102.000 + Rp. 55.000 = Rp 200.000
Perhitungan
Keuntungan :
Harga jual : Rp. 5.000 x 70
porsi = Rp.350.000
Harga
Pokok Produk perunit – Harga beli bahan baku : Rp.
150.000
Laba
kotor : = Rp. 150.000
Biaya
penjualan
Biaya
pembuatan brosur : Rp 6.000
Biaya
transportasi : Rp. 4.500
2.1.Konsep
Produk
Konsep
Produk yang kita tawarkan sebenarnya tidak jauh berbeda dari Konsep yang telah
ditawarkan oleh mereka yang memasarkan lebih dulu. Dengan rasa yang Khas dan
terkesan elegan apabila membeli Martabak Mini ini maka dapat dikatakan Martabak
Mini Produk kita adalah produk Mutu dari Produk sejenis yang ada di pasar.
2.2.Pengembangan
Produk
Pengembangan
produk kedepan untuk produk martabak manis ini agak sulit mengingat
bahwa Model atau jenis dari masakan martabak manis memiliki
karakteristik tersendiri,pasar tersendiri dan langganan atau customer
tersendiri pula. Kemungkinan yang dapat dikembangkan adalah cara penyajian
ataupun cara pendistribusian ke langganan.
2.3.Uji
Produk
Setelah
kita mampu membuat produk Martabak Mini, maka produk ini perlu di uji coba
ke para calon pelanggan untuk mengetahui kekurangannya. Uji Coba ini meliputi
Taste rasa, serta yang tidak kalah penting adalah Higienesnya. Diperlukan
minimal 15 Orang yang berbeda dari tingkat umur,Pekerjaan ,tingkat pendidikan
serta jenis kelaminnya. Dengan demikian kita dapat mengukur kira kira
Produk martabak manis seperti apa yang mereka inginkan. Bentuk Alat Ukur
/Questionnaire ini dapat dibuat seperti berikut :
2.4.Persiapan
Produksi
Setelah
kita mengetahui keinginan konsumen konsumen seperti apa maka tahap selanjutnya
adalah persiapan produksi. Persiapan Produksi akan meliputi beberapa Aspek,yang
paling utama adalah persiapan Sumber Daya Manusia,Bahan Baku utama,Bahan baku
tambahan,Alat Pengolah,Tempat Produksi,serta yang tak kalah penting adalah
Sumber Pendanaan. Sumber Daya Manusia dalam Aspek Produksi sangat penting
perannya mengingat produk martabak manis ini sebagian besar atau
bahkan seluruhnya dikerjakan secara manual,untuk itu tenaga yang terampil dalam
mengolah martabak manis mutlak diperlukan. Ketersediaan Bahan Baku utama
mesti terjaga stock dan jumlahnya sebab kelangsungan Produksi akan terjaga dengan
terjaganya stock yang cukup,mengenai bahan baku tambahan berupa bumbu bumbu dan
alat pengolah Walaupun kontribusi terhadap proses produksi relative kecil namun
keberadaannya mutlak diperlukan. Yang tak kalah penting adalah sumber pendanaan
dari Proyek Martabak Mini ini, sumber ini dapat diperoleh dari
berbagai macam sumber bias dari kredit Bank atau dari simpanan pribadi.
Mengingat Jumlah Dana yang diperlukan tidak terlalu besar maka sebaiknya sumber
pendanaan akan lebih baik dari Pribadi,modal yang diperlukan dengan perkiraan
Omset per hari.
2.5.
Keunggulan produk
Keunggulan
dari produk ini yaitu :
1.
Memiliki berbagai macam-macam bentuk
2.
Memiliki berbagai macam-macam rasa
3.
Bahan produk yang higienis
3.1.Segmentasi
Targeting Dan Positioning Produk
Segmentasi
Produk adalah proses menempatkan Konsumen dalam subkelompok di Pasar Produk
,sehingga pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi
perusahaan (“ Perilaku Konsumen” , Rachmat Sunarto ). Dengan kata lain
Segmentasi Pasar adalah Proses mengkotak – kotakan Pasar yang heterogen
kedalam potensial Customer yang memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan
karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Variabel
yang digunakan untuk menentukan segmen pasar adalah dari Geografi,Demografi,Psikografi,dan
Behavior (Tingkah Laku) untuk Martabak Mini ini kita akan mengambil
Segmen Variabel Psikografi dimana segmen kelas sosial menengah bawah adalah
menjadi segment pasar martabak manis ini. Setelah kita mampu mengindentifikasi
Segmen pasar dimana dalam hal ini kita mengambil Segmen tingkat sosial,maka
selanjutnya Segmen tingkat sosial menengah bawah akan menjadi sasaran atau
target pemasaran. Dalam hal positioning Produk Martabak Mini ini akan kita
posisikan sebagai Produk martabak dengan rasa yang sama
dengan martabak yang sudah terkenal namun harganya terjangkau oleh
Masyarakat kalangan bawah (Murah). Atau dengan kata lain yang lebih simple
adalah martabak dengan rasa yang enak dan harga murah. Positioning ini mengacu pada
teori dimana Positioning Produk harus Jelas ,Berbeda dan memiliki nilai lebih.
3.2 Uji
Studi Positioning Produk
Dalam
melakukan uji Positioning Produk yang perlu diperhatikan adalah apakah setelah
kita meluncurkan produk tersebut dapat diterima oleh konsumen dengan alasan
bahwa produk yang kita bikin itu sesuai dengan kebutuhannya,berbeda dari produk
pesaing,memiliki nilai tambah buat konsumen. Untuk itu dalam melakukan kajian
atas positioning Produk Martabak Mini maka tingkat kepuasan antara yang mereka
beli (mengeluarkan uang) sebanding dengan Produk yang kita janjikan (yang
didapat). Sudah barang tentu kita memerlukan Questionnaire yang agak berbeda
dari Questionnaire Uji produk ,Pada Questionnaire Uji Positioning kita lebih
menekankan Apakah Produk Kita berbeda dari Produk Pesaing dari segi
rasa,harga,kemasan,cara penyajian dsb.
4.1.Penentuan
Harga
Setelah
menentukan Positioning Produk maka langkah yang selanjutnya adalah penjabaran
dari Positioning tersebut yaitu dengan Bauran Pemasaran atau yang lebih terkenal
adalah Marketing Mix Marketing Mix untuk Produk konsumsi adalah mengikuti
Kaidah kaidah yang ada,dimana dalam hal ini Strategi.
Penentuan
harga,Produk/Merek,Promosi,dan Place/Tempat/Distribusi haruslah betul betul
berbeda dari Produk yang sudah ada,sehingga dalam hal ini betul betul ada
Deferensiasi.
Dalam hal Martabak Oreo dimana Target Konsumen yang ditetapkan adalah segmen menengah bawah maka Faktor Harga menjadi sangat sensitive,untuk itu dalam menentukan harga betul betul dipertimbangkan apakah Produk kita dengan harga yang telah ditetapkan dapat terjangkau oleh masyarakat bawah. Dan selanjutnya adalah apakah dengan harga murah tersebut kita masih mendapatkan untung.
Dalam hal Martabak Oreo dimana Target Konsumen yang ditetapkan adalah segmen menengah bawah maka Faktor Harga menjadi sangat sensitive,untuk itu dalam menentukan harga betul betul dipertimbangkan apakah Produk kita dengan harga yang telah ditetapkan dapat terjangkau oleh masyarakat bawah. Dan selanjutnya adalah apakah dengan harga murah tersebut kita masih mendapatkan untung.
4.2.Penentuan
Produk/Merek
Penentaun
Merek produk dapat dilkakukan berdasarkan nama generic dari Produk
tersebut,umumnya produk Makanan lebih memilih nama Generic dari Produk yang
dibuat dengan ditambah label tertentu. Semisal Martabak Suharti,Ayam
Goreng Maryati,Soto Pak Marto,Soto Sholeh dan lain sebagainya,label ini
sebenarnya justru yang menjadi penguat Citra dari Produk makanan tersebut.
Masyarakat akan lebih mengenal Label Makanan dari pada hanya nama Genericnya
saja. Dengan demikian dalam membuat Martabak Mini ini kita tidak
boleh memberi nama hanya martabak manis begitu saja,namun harus ada label
tertentu dimana label ini menjadi Faktor pembeda dari produk lain yang sejenis.
Nama untuk Martabak Mini juga dapat diberikan semisal asal resep,atau
tempat membuatnya atau mungkin juga nama jalan dimana Martabak Mini ini
dibuat.
4.3.Promosi
Dalam melakukan Promosi dapat ditempuh dengan berbagai cara,namun secara garis besar promosi dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu Above The Line (ATL)dan Below the line(BTL). Promosi Above The line adalah promosi yang menggunakan media Cetak dan media Elektronik dalam hal ini semisal Iklandi TV, Radio, dan koran/Majalah.
Dalam melakukan Promosi dapat ditempuh dengan berbagai cara,namun secara garis besar promosi dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu Above The Line (ATL)dan Below the line(BTL). Promosi Above The line adalah promosi yang menggunakan media Cetak dan media Elektronik dalam hal ini semisal Iklandi TV, Radio, dan koran/Majalah.
4.4.Distribusi/Tempat
Penjualan
Tempat
penjualan produk Martabak Mini ini hendaknya dipilih tempat yang
benar benar Strategis,dengan Trafic yang padat dan Jumlah Populasi orang di
sekitar tempat penjualan padat. Karena dengan pemilihan tempat yang tepat akan
sedikit banyak menimbulkan Efek Buying Signal,Orang yang tadinya belum tahu
keberadaan Produk kita akan dengan segera tahu,dengan demikian Faktor Manusia
yang biasanya suka mencoba coba hal hal baru akan timbul.
5.1.Strategi
Penjualan
Dalam
hal strategi Penjualan akan lebih banyak berkaitan dengan Masalah
Distribusi,Penyajian,dan tempat Penjualan. Strategi yang biasanya dianut untuk
Pemasaran produk dengan skala kecil,bersifat home industri,berupa makanan
biasanya adalah menganut penjualan langsung tanpa perantara,hal ini sangat
berlainan sekali dengan Produk produk food maupun Produk non food yang sudah
berskala industri menengah atas yang suka atau tidak suka harus menggunakan jasa
Distributor untuk memasarkannya. Namun demikian guna mengantisipasi penjualan
mungkin dapat dilakukan dengan cara cara baru dimana kita tidak menunggu
Konsumen namun justru kita yang mendatanginya. Cara yang kita gunakan adalah
dengan pendekatan kepada Tour Leader untuk memasukan Martabak Mini ini dalam
menu makanan atau bisa saja Keunggulan dari produk ini dijadikan Oleh
oleh buat peserta Tour. Cara lain yang juga dapat kita gunakan dalam melakukan
penjualan adalah dengan mendatangi instansi instansi pemerintah atau swasta
untuk melakukan penjualan lansung,cara ini akan efektif dilakukan pada saat
Pegawai pegawai tersebut sehabis gajian.
5.2 Studi
Hasil Penjualan
Untuk
melihat apakah penjualan sukses atau gagal hendaknya kita harus memasang target
penjualan.Target penjualan ini bias ditentukan tiap hari,tiap minggu atau tiap
bulan.
Toleransi untuk mengukur apakah penjualan kita baik atau tidak dapat dilakukan dengan angka pencapaian dalam Prosentase,misalnya saja apabila penjualan dibawah 65% maka kita anggap gagal. Namun demikian pada tahap tahap awal kita tidak boleh memasang target terlalu optimis mengingat produk yang kita jual ini masih relative baru sehingga belum banyak konsumen yang tahu.
Toleransi untuk mengukur apakah penjualan kita baik atau tidak dapat dilakukan dengan angka pencapaian dalam Prosentase,misalnya saja apabila penjualan dibawah 65% maka kita anggap gagal. Namun demikian pada tahap tahap awal kita tidak boleh memasang target terlalu optimis mengingat produk yang kita jual ini masih relative baru sehingga belum banyak konsumen yang tahu.
I.
Lingkungan Bisnis Global
I.a.
Globalism atau Globalisasi
Para
Manajer diseluruh dunia pada abad ke 21 ini sedang menghadapi tantangan yang
sangat berat , yaitu untuk mengoperasikan lingkungan bisnis yang terus
berkembang , saling ketergantungan dan kompetitif. Siapa saja baik perusahaan
nasional dan perusahaan multinasional yang ikut terjun dalam bisnis global
harus menyesuaikan bisnis strateginya dan gaya manajemennya dengan tepat sesuai
dengan tujuan negara dimana mereka akan melakukan operasinya, apakah itu
merubah secara langsung semua kebijakan dan gaya bekerja perusahaan atau
melalui semacam bentuk aliansi. Contoh konkret yang ada yaitu seperti yang
dialami oleh perusahaan Finland yaitu Nokia. Tantangan yang sampai sekarang
dihadapi oleh perusahaan multinasional tersebut termasuk dunia politik Negara
yang tempat beroperasinya anak perusahaan, budaya, keamanan negara, dan
perlindungan terhadap dunia teknologi. Selain itu kesempatan dan resiko dari
pasar global terus meningkat membawa perusahaan-perusahaan yang masuk dalam
dunia bisnis global untuk bekerja secara bersama dan beroperasi secara
komunitas.
Maka
dengan bergabungnya perusahaan-perusahaan dengan tidak memandang batas benua ,
timbul masalah baru yaitu dibutuhkannya Manajemen Global. Yaitu sebuah proses
merencanakan dan mengembangkan strategi-strategi perusahaan , merancang dan
mendesain sistem operasi dan bekerja dengan orang disekeliling dunia untuk
memastikan persaingan yang kompetitif dan menghasilkan keuntungan bersama.
Kompetisi bisnis global pada saat ini telah berkembang ketingkat yang lebih sulit
karena persaingan yang sangat ketat secara global. Kompetisi global dapat
berkembang dengan pesat disebabkan oleh jaringan-jaringan yang mengikat
Negara-negara, institusi , dan orang-orang yang sangat bergantung kepada
perkembangan ekonomi bisnis global. Peranan kompetisi bisnis global terdorong
karena fenomena dunia bisnis yang semakin tidak terbatas. Hampir semua
perusahaan diseluruh dunia terkena imbas dari persaingan global. Semua
perusahaan yang memproduksi sebuah barang sebagai kegiatan operasi bisnisnya,
baik itu diluar negeri dan dalam negeri berpatokan kepada harga yang sangat
bersaing yang berlaku didunia global atau yang ditetapkan oleh dunia global.
Sangatlah penting bagi manajer untuk beroperasi di dunia pasar domestiknya,
tetapi dengan hanya melakukan bisnis di dunia pasar domestik secara otomatis
mereka telah menjadi manajer yang tertinggal oleh mayoritas manajer lainnya
yang berkerja dengan lingkup yang lebih luas dan tidak terbatas yaitu pasar
global. Maka karena itu agar tidak tertinggal oleh perkembangan bisnis global ,
manajer harus memiliki visi untuk masuk ke bisnis global. Dengan mempersiapkan
diri mereka untuk meningkatkan kemampuan dan alat untuk mengelola lingkungan
global. Perusahaan yang akan memasuki persaingan dunia bisnis global dan yang
akan memperluas operasi bisnisnya , harus mengembangkan kader-kader top
manajemennya, yang memiliki pengalaman mengoperasikan bisnis dan yang mengerti
apa yang harus dilakukan untuk beroperasi di negara lain dan berkerja dengan
orang yang berasal dari lain negara dan tentunya dengan budaya yang berbeda
juga. Sebagai indikasi lain dari efek globalisasi , investasi asing telah
berkembang tiga kali lebih cepat daripada hasil-hasil atau produksi
barang-barang. The European Union (EU) telah bekerja sama dengan United States
/ Amerika untuk berbagi posisi sebagai negara yang memiliki investor terbanyak
didunia. United Kingdom atau Inggris telah berlaku sebagai negara yang yang
sangat aktif dalam me-merger dan meng-akuisisi perusahaan.
I.b.
Regional Blok Perdagangan
– The TRIAD ( Eropa Barat , Asia dan Amerika Utara)
– The European Union (EU)
– The TRIAD ( Eropa Barat , Asia dan Amerika Utara)
– The European Union (EU)
Dengan
jumlah 12 sampai 15 negara yang bergabung di Komunitas perdagangan Eropa.
Secara sepakat mereka megadopsi mata uang dan kebijakan moneter yang umum. EU
sebagai sebuah kesatuan yang tidak memiliki batas di bagian Eropa barat telah
menjadi kenyataan. Dan berdasarkan negosiasi antar negara-negara Eropa barat
pada tahun 2001, 13 member baru yang bergabung dengan EU. Dengan Euro sebagai
mata uang yang umum dan dapat digunakan secara legal untuk perdagangan , bisnis
didunia Eropa telah berubah. Manajer global menghadapi dua tantangan penting
yang pertama adalah Strategi, yaitu bagaimana perusahaan yang berada diluar
Negara Eropa dapat bekerja sama dengan kebijakan yang ditetapkan oleh EU.
Tantangan yang kedua adalah budaya, yaitu bagaimana manajer perusahaan
melakukan kerja sama dengan budaya dan tradisi yang beragam yang ada di pasar
Eropa, contohnya seperti sifat-sifat karyawan yang berbeda dan berapa lama
waktu yang digunakan dalam aktivitas bekerja berhubungan dengan kenyamanan
bekerja.
– Asia
Jepang dan 4 negara macan – Singapore , Hong Kong , Taiwan , dan Korea Selatan, dimana setiap Negara tersebut memiliki sumber daya yang sangat melimpah begitu juga dengan sumber daya manusianya. Pada tahun 1980an dan permulaan 1990 kekuatan dari ekonomi asia yang sangat bersaing dengan dunia global berasal dari Japan’s Kairetsu dan Korea’s Chaebol. Keduanya adalah konglomerat besar dalam keuangan yang terhubung secara grup dari beberapa perusahaan besar, yang memainkan peran penting di perekonomian Negara mereka. Japanese Kairetsus – Mitsubishi dan Toyota adalah kedua nama perusahaan besar yang sangat kuat yang mempengaruhi perekonomian di regional benua Asia. Namun seiring berkembangnya waktu, kesengsaraan atau krisis ekonomi yang dialami asia tenggara berangsur-angsur membaik karena efek dari angin segar perkembangan ekonomi yang disebabkan oleh negara-negara maju yang ada di Asia. Dan pada tahun 2001 Washington dan Tokyo memperbaharui kerja sama mereka dengan membuka pasar bisnis yang lebih terbuka bagi investor-investor asing.
– NAFTA
Tujuan dari NAFTA antara Amerika, Canada, dan Mexico adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat ,lebih banyak tersedianya lapangan kerja, kondisi kerja yang lebih baik, dan lingkungan perdangangan yang lebih menguntungkan . Dengan hasil berkembangnya export dan perdagangan, blok ini memiliki 360 juta konsumen dan mempunyai potensi untuk memperluas perdagangan hingga ke daerah amerika selatan, dan menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian di regional Negara Amerika utara.
Jepang dan 4 negara macan – Singapore , Hong Kong , Taiwan , dan Korea Selatan, dimana setiap Negara tersebut memiliki sumber daya yang sangat melimpah begitu juga dengan sumber daya manusianya. Pada tahun 1980an dan permulaan 1990 kekuatan dari ekonomi asia yang sangat bersaing dengan dunia global berasal dari Japan’s Kairetsu dan Korea’s Chaebol. Keduanya adalah konglomerat besar dalam keuangan yang terhubung secara grup dari beberapa perusahaan besar, yang memainkan peran penting di perekonomian Negara mereka. Japanese Kairetsus – Mitsubishi dan Toyota adalah kedua nama perusahaan besar yang sangat kuat yang mempengaruhi perekonomian di regional benua Asia. Namun seiring berkembangnya waktu, kesengsaraan atau krisis ekonomi yang dialami asia tenggara berangsur-angsur membaik karena efek dari angin segar perkembangan ekonomi yang disebabkan oleh negara-negara maju yang ada di Asia. Dan pada tahun 2001 Washington dan Tokyo memperbaharui kerja sama mereka dengan membuka pasar bisnis yang lebih terbuka bagi investor-investor asing.
– NAFTA
Tujuan dari NAFTA antara Amerika, Canada, dan Mexico adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat ,lebih banyak tersedianya lapangan kerja, kondisi kerja yang lebih baik, dan lingkungan perdangangan yang lebih menguntungkan . Dengan hasil berkembangnya export dan perdagangan, blok ini memiliki 360 juta konsumen dan mempunyai potensi untuk memperluas perdagangan hingga ke daerah amerika selatan, dan menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian di regional Negara Amerika utara.
I.c.
Regional Lain didunia
– Central dan Eropa Timur
Adalah area yang benar–benar merasakan efek dari perkembangan ekonomi didunia bisnis global , dimana sistem komunisme lama telah terbukti tidak lagi efektif untuk digunakan sebagai sistem ekonomi. Perhatian dunia kini tertuju kepada sebuah pasar baru yang terdapat 430 juta orang yang dapat dikategorikan sebagai orang yang berpenghasilan kecil.
– China
– Central dan Eropa Timur
Adalah area yang benar–benar merasakan efek dari perkembangan ekonomi didunia bisnis global , dimana sistem komunisme lama telah terbukti tidak lagi efektif untuk digunakan sebagai sistem ekonomi. Perhatian dunia kini tertuju kepada sebuah pasar baru yang terdapat 430 juta orang yang dapat dikategorikan sebagai orang yang berpenghasilan kecil.
– China
September
2001 China telah memenuhi tujuannya untuk menjadi salah satu member dari WTO
(World Trade Organization). Tujuan China menjadi salah satu member tersebut
adalah untuk mendominasi kegiatan ekonomi seperti import dan meningkatkan
export mereka .Tarif masuk yang lebih murah akan membuat produk asing lebih
terjangkau harganya bagi masyarakat Chinese.
– Negara yang kurang berkembang
Perubahan
di Negara yang dapat dikategorikan (Less Developed Countries) LDCs secara
perlahan-lahan membaik. Sebagaimana mereka berjuang dengan tingkat GNP yang
rendah pendapatan perkapita yang rendah, dan beban besar, dan populasi yang
kurang memiliki keahlian khusus dan jumlah hutang luar negeri yang besar.
Keadaan ekonomi mereka yang kurang kondusif dan seringkali tidak dapat menerima
keterlibatan pemerintah sehingga mengecilkan investasi asing yang sebenarnya
diperlukan oleh mereka.
I.d.
Teknologi Informasi
Perkembangan
Teknologi Informasi merupakan sebab dan dampak dari globalisasi di dunia.
Konsumen didunia menjadi lebih tertarik dengan beberapa media, karena mereka
dapat melihat bagaimana orang hidup di Negara lain. Perkembangan dari pasar
secara global men-transformasikan atau merubah para manajer untuk selalu terus
mengikuti perkembangan teknologi sehingga membuat tidak ada batasan bagi
manajer , karena informasi tidak dikendalikan oleh pemerintah, politik,
ekonomi, pasar dan informasi yang berkaitan dengan persaingan dapat dengan
mudah diakses oleh siapapun diseluruh dunia tanpa batas negara, benua, dan
waktu.
I.e.
Workforce Diversity / keanekaragam tanaga kerja
Beberapa
negara diseluruh dunia, keanekaragaman kerja berkembang menjadi sangat cepat
dan menjadi sangat beragam karena batasan-batasan politik yang kaku, dan
padatnya transportasi manusia, dan cepatnya sebuah informasi dapat beredar
keseluruh dunia. Faktor lain yang dapat meningkatkan tenaga kerja dapat beragam
adalah, meningkatnya para pekerja yang bekerja diluar negaranya dalam segala
tingkatannya , meningkatnya rata-rata umum tenaga kerja dan bertambahnya jumlah
tenaga kerja wanita dengan jenjang pendidikan dan kualitas yang lebih tinggi.
I.f.
The Global Manager Role / peran manajer
Lingkungan
bisnis sangat berpengaruh terhadap peranan manajer . Para manajer harus
menyesuaikan dengan lingkungan yang dinamis, karena aturan dari manajer secara
global telah diatur oleh masing-masing negara (politik, ekonomi, status
teknologi, keuntungan-keuntungan perusahaan dan serta norma budaya yang
dianut). Mereka harus dapat mengantisipasi hal-hal yang berpengaruh buruk
terhadap perusahaannya dan manajer global membuat kebijakan serta mengembangkan
strategi yang cocok dengan keadaan tersebut.
2.
Lingkungan Politik dan Lingkungan Ekonomi
2.a.
Politik dan Lingkungan Ekonomi
Aspek
penting disini adalah lingkungan politik dan fenomena etnis, sebuah faktor yang
mendorong ketidakstabilan politik diseluruh dunia. Secara fakta banyak
terjadinya konflik dan kerusuhan akibat adanya perbedaan pendapat dalam alam
politik, dan ini membuat perbedaan dan perpecahan antara suku, etnis, agama dan
grup atau ormas-ormas tertentu. Seringkali faktor agamalah yang membuat
timbulnya perbedaan tersebut. Manajer harus mengerti bagaimana cara untuk
mengelola karyawan dengan memperhatikan isu-isu etnis, suku, dan agama dalam
rangka untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya konflik dan masalah-masalah
internal perusahaan yang dapat menyebabkan ketidakstabilan situasi.
2.b.
Resiko Politik
Manajer
global dari sebuah perusahaan global dan multnasional harus dapat menganalisa
dan menginvestigasi resiko politik negara dimana perusahaan tersebut akan
beroperasi, dan bagaimana akibat dan efek dari resiko terhadap perekonomian,
dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesuksesan perusahaan. Resiko Politik
biasanya berupa kegiatan pemerintah atau secara politik sebuah peristiwa yang
dapat mengakibatkan efek yang berjangka panjang terhadap keuntungan dan
profitabilitas perusahaan.
Peristiwa-peristiwa
resiko politik yang sering terjadi pada saat ini adalah :
1. Perampasan aset-aset perusahaan tanpa kompensasi.
2. Memaksa penjualan aset warga negara tuan rumah, biasanya pada atau di bawah nilai buku atau dibawah harga yang wajar.
3. Diskriminatif terhadap perusahaan asing dalam penerapan peraturan atau undang-undang.
4. Hambatan untuk dana repatriasi.
5. Kerugian yang bersifat teknologi atau kekayaan intelektual lainnya seperti paten, merek dagang, atau nama produk.
6. Terjadinya intervensi pada saat pengambilan keputusan manajerial.
7. Ketidakjujuran yang dilakukan oleh aparat pemerintah terutama dalam pembatalan atau perubahan persetujuan/perjanjian.
1. Perampasan aset-aset perusahaan tanpa kompensasi.
2. Memaksa penjualan aset warga negara tuan rumah, biasanya pada atau di bawah nilai buku atau dibawah harga yang wajar.
3. Diskriminatif terhadap perusahaan asing dalam penerapan peraturan atau undang-undang.
4. Hambatan untuk dana repatriasi.
5. Kerugian yang bersifat teknologi atau kekayaan intelektual lainnya seperti paten, merek dagang, atau nama produk.
6. Terjadinya intervensi pada saat pengambilan keputusan manajerial.
7. Ketidakjujuran yang dilakukan oleh aparat pemerintah terutama dalam pembatalan atau perubahan persetujuan/perjanjian.
2.c.
Menilai Resiko Politik
Perusahaan
internasional harus melakukan sebuah bentuk penilaian terhadap resiko politik
untuk dapat mengelola dan memaparkan akibat dan efek dari resiko tersebut
terhadap perusahaan dan untuk meminimalisir kerugian finansial. Biasanya
manajer lokal disetiap negara menilai potensi dari isu-isu yang dapat
mempengaruhi kestabilan perusahaan dan mengevaluasi dampaknya bagi masa depan
perusahaan. Penilaian resiko oleh perusahaan multinasional biasanya terdiri dari
dua cara, yaitu melalui jasa ahli-ahli seperti konsultan yang sudah familiar
dengan kondisi negara tempat perusahaan beroperasi dan dapat menjalankan
usahanya.
Penggunaan konsultan dan pengamat perusahaan dalam menilai resiko politik adalah untuk mengevaluasi perkembangan-perkembangan penting yang dapat mempengaruhi perusahaan, seperti perubahan yang terjadi pada dunia politik dan pertentangan dari beberapa partai politik. Dan para konsultan akan membuat beberapa skenario khusus untuk alternatif perusahaan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Cara yang kedua adalah dengan cara menggunakan staff internal mereka.
Penggunaan konsultan dan pengamat perusahaan dalam menilai resiko politik adalah untuk mengevaluasi perkembangan-perkembangan penting yang dapat mempengaruhi perusahaan, seperti perubahan yang terjadi pada dunia politik dan pertentangan dari beberapa partai politik. Dan para konsultan akan membuat beberapa skenario khusus untuk alternatif perusahaan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Cara yang kedua adalah dengan cara menggunakan staff internal mereka.
2.d.
Mengelola Resiko Politik
Setelah
menilai potensi dari resiko politik baik itu penanaman saham atau
mempertahankan operasi yang sedang berjalan dalam sebuah negara, manajer
biasanya mengalami kesulitan bagaimana cara mengelola resiko tersebut. Dalam
suatu tingkatan manajer dapat memilih untuk menangguhkan perjanjian perusahaan
mereka dengan beberapa negara, atau dapat juga dengan menghindari investasi
yang tidak menguntungkan. Dalam tingkatan lain apabila resiko yang dihadapi
tidak terlalu tinggi maka perusahaan dapat mengambil tindakan yang sesuai
dengan menghadapi resiko tersebut. Mereka dapat memilih apakah mereka akan memulai
bisnis baru tersebut , atau tetap mempertahankan bisnis yang lama. Dan untuk
berurusan dengan resiko tersebut perusahaan dapat beradaptasi dengan regulasi
dan situasi politik. Arti dari beradaptasi disini adalah seperti yang
ditegaskan oleh Taoka dan Beeman yaitu;
– Pembagian Aset
– Manajemen yang partisipatif
– Lokalisasi operasi
– Bantuan pembangunan
– Manajemen yang partisipatif
– Lokalisasi operasi
– Bantuan pembangunan
Dalam
rangka menghindar dari resiko dan beradaptasi, dua alternatif lain bagi manajer
untuk mengelola resiko politik adalah ketergantungan. Yang berarti manajer pada
waktu tertentu harus dapat mempertahankan ketergantungan dari perusahaan dan
bantuan dari negara asing, Yang dapat dijabarkan sebagai berikut;
– Pengendalian input
– Pengandalian pasar
– Pengendalian posisi
– Strategi kontribusi
Pada akhirnya apabila perusahaan tidak dapat meminimalisir atau tidak dapat mengambil keputusan seiring dengan perubahan situasi politik, paling tidak perusahaan dapat mengantisipasinya dengan mempagari, arti dari mempagari tersebut adalah;
– Asuransi Resiko Politik
– Pembiayaan hutang lokal
– Pengandalian pasar
– Pengendalian posisi
– Strategi kontribusi
Pada akhirnya apabila perusahaan tidak dapat meminimalisir atau tidak dapat mengambil keputusan seiring dengan perubahan situasi politik, paling tidak perusahaan dapat mengantisipasinya dengan mempagari, arti dari mempagari tersebut adalah;
– Asuransi Resiko Politik
– Pembiayaan hutang lokal
2.e.
Mengelola Resiko Terorisme
Terorisme
telah menjadi masalah yang sangat kompleks diseluruh dunia, dan bukan lagi
permasalahan yang dapat dianggap sepele, karena dapat berdampak sangat buruk
bagi perekonomian dan stabilitas negara. Untuk mengelola masalah ini perusahaan
seperti IBM dan Exxon berupaya untuk mengembangkan pandangan yang baik bagi
negara yang berpotensi dengan kegiatan terorisme yang tinggi. Mereka berusaha
untuk tetap low profiles dan meminimalisir ketenaran publiknya dengan cara
menggunakan image perusahaan yang bagus pada situs perusahaannya dan sesuai
dengan situasi dan kondisi negara tempat mereka beroperasi. Bahkan beberapa
perusahaan bekerja sama untuk memonitor bagaimana perkembangan pergerakan
terorisme diseluruh dunia.
2.f.
Resiko Ekonomi
Yang
paling berhubungan dengan stabilitas politik negara adalah lingkungan
perekonomiannya dan resiko yang relatif dapat mempengaruhi perusahaan asing,
yang memegang peran penting dalam perkonomian suatu negara. Kemampuan sebuah
negara untuk memenuhi kewajiban keungannya atau finansialnya ditentukan oleh
situasi resiko ekonominya. Resiko ekonomi yang dikeluarkan oleh perusahaan
asing biasanya terbagi menjadi dua kategori yaitu :
1. Apabila pemerintah
secara mendadak merubah kebijakan moneter domestik dan kebijakan fiskal.
2. Apabila pemerintah secara mendadak memilih untuk merancang ulang kebijakan investasi asingnya
2. Apabila pemerintah secara mendadak memilih untuk merancang ulang kebijakan investasi asingnya
3.
Lingkungan Teknologi
Efek
dari perkembangan teknologi sangatlah besar bagi dunia, baik dalam segi bisnis
dan kehidupan pribadi. Sekarang kita berada pada masa informasi global ,
sangatlah jelas bagi perusahaan untuk melibatkan teknologi kedalam sebuah
rencana strategi mereka dan operasi mereka dari hari kehari.
3.a.
Global E-Business
Internet
adalah cara termudah, termurah, dan tercepat bagi perusahaan untuk mendapatkan
informasi dan berbagi informasi dengan perusahaan lain atau supplier mereka.
Internet juga digunakan sebagai alat pemasaran langsung oleh perusahaan, untuk
memasarkan produk mereka keseluruh dunia dengan tanpa memikirkan faktor batasan
negara dan waktu, E-Business adalah sebuah sistem yang telah terintegrasi dan
digunakan diseluruh dunia dan setiap pasar sudah menggunakan basis internet.
Sebagai contoh adalah E-Commerce, yaitu sistem pemasaran secara langsung dan
penjualan secara langsung. Perusahaan menggunakan E-Business untuk menambah
hubungan dengan partner baru dan juga menggunakannya untuk mempertahankan
hubungan dengan partner perusahaan yang lama. Keuntungan dari menggunakan
E-Business adalah sebagai berikut :
– Kenyamanan dalam
melakukan bisnis secara global, dan tersedianya fasilitas komunikasi.
– Electronic meeting seperti Teleconference sangat memudahkan, daripada harus terbang menggunakan pesawat keluar negeri yang memakan biaya membuang-buang waktu.
– Tersedianya layanan intranet ,berguna untuk menggabungkan, dan mengedit informasi baik itu internal atau informasi external.
– Akses yang tidak terbatas bagi konsumen dan calon konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai produk.
– Sebuah jaringan yang efisien untuk distribusi.
– Electronic meeting seperti Teleconference sangat memudahkan, daripada harus terbang menggunakan pesawat keluar negeri yang memakan biaya membuang-buang waktu.
– Tersedianya layanan intranet ,berguna untuk menggabungkan, dan mengedit informasi baik itu internal atau informasi external.
– Akses yang tidak terbatas bagi konsumen dan calon konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai produk.
– Sebuah jaringan yang efisien untuk distribusi.
Kesimpulan
Seorang
manajer global yang telah terlatih pun tidak dapat mengembangkan strategi dan
mengkonfirmasi sebuah investasi dari pihak asing , tanpa melihat tantangan dan
menilai aspek-aspek lingkungan politik dan lingkungan negara, dan lingkungan
teknologi. Manajer global dan manajer negara tuan rumah harus dapat melihat
bagaimana lingkungan negara tempat perusahaan beroperasi dapat memberikan
keuntungan kepada perusahaan dan bagaimana dampak dari resiko-resiko dalam
bisnis global dapat berpengaruh kepada operasi perusahaan.
Bentuk - Bentuk Organisasi Bisnis
BENTUK-BENTUK
ORGANISASI BISNIS
Terdapat
3 bentuk utama dalam organisasi bisnis yaitu :
1. Perusahan Perseorangan (sole proprietorship)
2. Perusahaan Patungan atau
firma (partnership)
3. Perseroan Terbatas (PT)
I. Perusahaan
Perseorangan
Usaha
Pribadi adalah bentuk bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh hanya satu
orang dan mengambil segala keputusan dan bertanggungjawab secara pribadi atas
segala hal yang dilakukan oleh perusahaan.
Kelebihan
perusahaan Perseorangan
1.
Mudah dibentuk, murah
biaya pembentukannya dan di banyak negara tidak memerlukan izin pembentukan
dari pemerintah
2.
Keuntungan hanya
dinikmati oleh satu orang yaitu pendiri usaha tersebut.
3.
Pembuatan keputusan dan
pengendalian hanya dilakukan oleh satu orang sehingga orang tersebut
benar-benar mengetahui bisnis yang dijalankannya.
4.
Fleksibel dalam arti
manajemen dapat dengan mudah beraksi terhadap keputusan harian dengan mudah.
5.
Relatif tidak ada
kontrol dari pemerintah sehingga pajak yang harus dibayarkan adalah pajak
pribadi bukan pajak usaha.
Kekurangan
Perusahaan Perseorangan
1.
tanggungjawab utang
tidak terbatas, artinya apabila terjadi kewajiban pembayaran maka kewajiban itu
harus dipenuhi dengan menyerahkan seluruh harta perusahaan dan harta pribadi
miliknya.
2.
Jarang ada yang bertahan
lama, dimana hal ini dapat saja disebabkan oleh meninggalnya pendiri atau
pemilik dari perusahaan tersebut.
3.
Relatif sulit untuk
memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga yang rendah.
4.
Relatif bergantung hanya
pada pola pikir satu orang saja apabila orang ini tidak berpengalaman dalam
bisnis maka resiko kegagalan akan sangat besar.
Dibalik
kendala-kendala yang muncul dalam usaha kecil, namun eksistensinya justru
memberikan kontribusi besar dalam mengatasi masalah perekonomian negara.
II.
Perusahaan Persekutuan
Persekutuan
(firma dan komanditer) merupakan bentuk organisasi bisnis di mana dua
orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari perusahaan sehingga
tanggungjawab dan hak yang ada akan ditanggung oleh mereka. Firam adalah
perseroan yang didirikan untuk menjalankan sutau perusahaan di bawah satu nama
bersama dimana peserta-pesertanya langsung dan sendiri-sendiri bertanggungjawab
sepenuhnya kepada pihak ketiga. Sedangkan persekutuan Komanditer (CV) adalah
perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk oleh
satu orang atau lebih sebagai pihak yang bertanggungjawab renteng (solider) dan
satu orang atau lebih sebagai pihak lain yang mempercayakan uangnya (Lupiyoadi
R dan Wacik,1998)
Kelebihan-kelebihan
Perusahaan Persekutuan
a. Modal
tersedia banyak
b. Meningkatkan
kepercayaan kreditor
c. Keahlian
dan ketrampilan bertambah
d. Adanya
kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang
Kekurangan-kekurangan
Persekutuan
1.
tanggung jawab tidak
terbatas
2.
Umur yang terbatas
3.
Lemahnya penegendalian
Lebih
lanjut Lupiloyoadi dan Wacik mengungkapkan fungsi dan kedudukan partner dalam
sebuah persekutuan dapat berupa :
1.
Otensible partner
2.
Active partner
3.
Secret partner
4.
Dormant partner
5.
Nominla partner
6.
Subpartner
7.
Limited partner
III.
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas secara hukum dianggap sebagai suatu badan hukum,
terpisah dari individu-individu yang memilikinya. PT didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
atas saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang serta
peraturan pelaksanaannya. Perusahaan mengumpulkan dana yang diperlukannya
denganjalan menjual saham kepada masyarakat dan para pemegang saham tersebut
menjadi pemilik perusahaan itu. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan maka
perusahaan akan membayarkannya atas saham yang dibelinya (deviden). Namun
keuntyungan yang tidak dibagikan juga merupakan kepunyaan para pemilik, tetapi
biasanya keuntungan tersebut ditanamkan kembali kedalam kegiatan perusahaan,
sebaliknya jika perusahaan dibubarkan maka para pemegang saham membagi-bagi
setiap aktiva yang tersisa setelah semua hutang dibayar.
Kebaikan
bentuk PT
1.
Adanya tanggunjawab atas
utang yang terbatas, dimana tanggungjawab utang yang harus dibayar hanya
sebatas jumlah saham yang dimilikinya.
2.
Adanya kemungkinan untuk
memperjualbelikan saham yang dimilikinya.
3.
Umumnya memiliki
jangkawaktu operasi yang tidak terbatas
4.
Relatif lebih mudah
untuk memperoleh pinjaman dengan nilai nominal yang besar untuk jangka waktu
panjang dan tingkat bunga rendah.
5.
Adanya kemungkinan untuk
alih teknologi dan ilmu dimana pemegang saham dapat dengan mudah menyewa tenaga
manajemen profesional untuk menjalanakan perusahaan yang ada.
Kekurangan
bentuk PT
1.
Keterbatasan dalam jenis
bidang usaha yang akan dijalankan karena bidang usaha ditentukan oleh ijin yang
dikeluarkan serta peraturan-peraturan yang berlaku
2.
Adanya perbedaaan
kepentingan di dalam menjalankan PT, pemilik saham minoritas dikalahkan dengan
mayoritas
3.
Adanya kewajiban membuat
laporan kepada berbagai pihak
4.
Biaya pendirian yang
tidak sedikit
5.
Afanya sisitem pajak
yang menyebabkan seorang pemegang saham membayar pajak ganda yaitu pajak atas
PT itu sendiri, deviden yang diterima serta pajak individu.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengertian Pengembangan Sumber Daya
Manusia
Pengembangan
Sumber Daya Manusia
|
Pengembangan
sumber daya manusia bertujuan menghasilkan kerangka kerja yang bertalian secara
logis dan komprehensif untuk mengembangkan lingkungan dimana karyawan didorong
belajar berkembang (Sedarmayanti, 2008:167).
Pengembangan sumber daya manusia adalah upaya berkesinambungan meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam arti yang seluas-luasnya, melalui pendidikan, latihan, dan pembinaan (Silalahi, 2000:249).
Pengembangan sumber daya manusia juga merupakan cara efektif untuk menghadapi beberapa tantangan, termasuk keusangan atau ketertinggalan karyawan, diversifikasi tenaga kerja domestik dan internasional. Dengan dapat teratasinya tantangan-tantangan (affirmative action) dan turnover karyawan, pengembangan sumber daya manusia dapat menjaga atau mempertahankan tenaga kerja yang efektif.
Pengembangan merupakan suatu cara efektif untuk menghadapi beberapa tantangan yang di hadapi oleh banyak organisasi besar. Tantangan-tantangan ini mencakup keusangan karyawan, perubahan-perubahan sosioteknis dan perputaran tenaga kerja. Kemampuan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut merupakan faktor penentu keberhasilan departemen personalia dalam mempertahankan sumber daya manusia yang efektif (Handoko, 2008:117).
Pengembangan (development) adalah penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi di dalam organisasi (Simamora, 2006:273). Pengembangan biasanya berhubungan dengan peningkatan kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk menuaikan pekerjaan yang lebih baik. Pengembangan berpijak pada fakta bahwa seorang karyawan akan membutuhkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang berkembang supaya bekerja dengan baik dalam suksesi posisi yang dijalani selama karirnya. Persiapan karir jangka panjang dari seorang karyawan untuk serangkaian posisi inilah yang dimaksud dengan pengembangan karyawan.
Pengembangan mempunyai lingkup yang lebih luas. Pengembangan lebih terfokus pada kebutuhan umum jangka panjang organisasi. Hasilnya bersifat tidak langsung dan hanya dapat diukur dalam jangka panjang. Pengembangan juga membantu para karyawan untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan dipekerjaan mereka yang dapat diakibatkan oleh teknologi baru, desain pekerjaan, pelanggan baru, atau pasar produk baru.
Pengembangan karyawan dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan sejenis. Setiap personel perusahaan dituntut agar dapat bekerja efektif dan efisien agar kualitas dan kuantitas pekerjaannya menjadi lebih baik sehingga daya saing perusahaan semakin besar. Pengembangan ini dilakukan untuk tujuan non karier maupun bagi para karyawan melalui latihan dan pendidikan.
Pengembangan sumber daya manusia adalah upaya berkesinambungan meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam arti yang seluas-luasnya, melalui pendidikan, latihan, dan pembinaan (Silalahi, 2000:249).
Pengembangan sumber daya manusia juga merupakan cara efektif untuk menghadapi beberapa tantangan, termasuk keusangan atau ketertinggalan karyawan, diversifikasi tenaga kerja domestik dan internasional. Dengan dapat teratasinya tantangan-tantangan (affirmative action) dan turnover karyawan, pengembangan sumber daya manusia dapat menjaga atau mempertahankan tenaga kerja yang efektif.
Pengembangan merupakan suatu cara efektif untuk menghadapi beberapa tantangan yang di hadapi oleh banyak organisasi besar. Tantangan-tantangan ini mencakup keusangan karyawan, perubahan-perubahan sosioteknis dan perputaran tenaga kerja. Kemampuan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut merupakan faktor penentu keberhasilan departemen personalia dalam mempertahankan sumber daya manusia yang efektif (Handoko, 2008:117).
Pengembangan (development) adalah penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi di dalam organisasi (Simamora, 2006:273). Pengembangan biasanya berhubungan dengan peningkatan kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk menuaikan pekerjaan yang lebih baik. Pengembangan berpijak pada fakta bahwa seorang karyawan akan membutuhkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang berkembang supaya bekerja dengan baik dalam suksesi posisi yang dijalani selama karirnya. Persiapan karir jangka panjang dari seorang karyawan untuk serangkaian posisi inilah yang dimaksud dengan pengembangan karyawan.
Pengembangan mempunyai lingkup yang lebih luas. Pengembangan lebih terfokus pada kebutuhan umum jangka panjang organisasi. Hasilnya bersifat tidak langsung dan hanya dapat diukur dalam jangka panjang. Pengembangan juga membantu para karyawan untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan dipekerjaan mereka yang dapat diakibatkan oleh teknologi baru, desain pekerjaan, pelanggan baru, atau pasar produk baru.
Pengembangan karyawan dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan sejenis. Setiap personel perusahaan dituntut agar dapat bekerja efektif dan efisien agar kualitas dan kuantitas pekerjaannya menjadi lebih baik sehingga daya saing perusahaan semakin besar. Pengembangan ini dilakukan untuk tujuan non karier maupun bagi para karyawan melalui latihan dan pendidikan.
Bentuk-Bentuk Pengembangan Sumber Daya
Manusia
Dalam program
pengembangan harus dituangkan sasaran, kebijaksanaan prosedur, anggaran,
peserta, kurikulum, dan waktu pelaksanaannya. Program pengembangan harus
berprinsipkan pada peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja masing-masing
karyawan pada jabatannya. Program pengembangan suatu organisasi hendaknya
diinformasikan secara terbuka kepada semua karyawan atau anggota supaya mereka
mempersiapkan dirinya masing-masing.
Bentuk pengembangan dikelompokkan atas; Pengembangan secara informal,dan pengembangan secara formal (Hasibuan, 2008:72). Untuk lebih jelasnya kedua jenis pengembangan di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
Bentuk pengembangan dikelompokkan atas; Pengembangan secara informal,dan pengembangan secara formal (Hasibuan, 2008:72). Untuk lebih jelasnya kedua jenis pengembangan di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pengembangan secara informal
Pengembangan
secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan
mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya
dengan pekerjaan atau jabatannya. Pengembangan secara informal menunjukkan
bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara meningkatkan
kemampuan kerjanya. Hal ini bermanfaat bagi perusahaan karena produktivitas
kerja karyawan semakin besar, di samping efisiensi dan produktivitasnya juga
semakin baik.
b. Pengembangan secara formal
Pengembangan
secara formal yaitu karyawan ditugaskan perusahaan untuk mengikuti pendidikan
atau latihan, baik yang dilakukan perusahaan maupun yang dilaksanakan oleh
lembaga–lembaga pendidikan atau pelatihan. Pengembangan secara formal dilakukan
di perusahaan karena tuntutan pekerjaan saat ini ataupun masa datang, sifatnya
non karier atau peningkatan karier seorang karyawan.
Pelatihan dan pengembangan (training dan development) memang memerlukan biaya yang cukup besar, namun investasi di bidang manusia tersebut (human investment) akhirnya akan menyumbangkan produktivitas yang sangat tinggi bagi organisasi atau perusahaan. Untuk itu organisasi atau perusahaan tentunya akan memetik laba yang berlipat ganda di waktu yang akan datang.
Program pengembangan karyawan hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan kepada metode-metode ilmiah serta berpedoman kepada keterampilan yang dibutuhkan perusahaan saat ini maupun untuk masa depan. Pengembangan harus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan supaya produktivitas kerjanya baik dan mencapai hasil yang optimal.
Pelatihan dan pengembangan (training dan development) memang memerlukan biaya yang cukup besar, namun investasi di bidang manusia tersebut (human investment) akhirnya akan menyumbangkan produktivitas yang sangat tinggi bagi organisasi atau perusahaan. Untuk itu organisasi atau perusahaan tentunya akan memetik laba yang berlipat ganda di waktu yang akan datang.
Program pengembangan karyawan hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan kepada metode-metode ilmiah serta berpedoman kepada keterampilan yang dibutuhkan perusahaan saat ini maupun untuk masa depan. Pengembangan harus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan supaya produktivitas kerjanya baik dan mencapai hasil yang optimal.
Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Setiap
organisasi apapun bentuknya senantiasa akan berupaya dapat tercapainya tujuan
organisasi yang bersangkutan dengan efektif dan efisien. Efisiensi maupun
efektivitas organisasi sangat tergantung pada baik buruknya pengembangan sumber
daya manusia atau anggota organisasi itu sendiri. Ini berarti bahwa sumber daya
manusia yang ada dalam organisasi tersebut secara proporsional harus diberikan
latihan dan pendidikan yang sebaik-baiknya, bahkan harus sesempurna mungkin.
Pengembangan pada umumnya lebih bersifat filosofis dan teoritis, dibandingkan dengan kegiatan pelatihan. Lagi pula pengembangan lebih diarahkan untuk golongan manajer, sedangkan program pelatihan ditujukan untuk golongan non manajer. Meskipun keduanya ada perbedaan, namun perlu disadari bahwa baik latihan (training) maupun pengembangan (development) keduanya menekan peningkatan keterampilan ataupun kemampuan dalam human relations.
Dari uraian di atas jelas, bahwa tujuan organisasi atau perusahaan akan dapat tercapai dengan baik apabila karyawan dapat menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien. Sehingga untuk itu usaha pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi/perusahaan yang bersangkutan sangatlah diperlukan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan, bahwa tujuan pengembangan sumber daya manusia termaksud adalah untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi kerja mereka dalam melaksanakan dan mencapai sasaran program-program kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan efektivitas dan efisiensi karyawan dapat dicapai dengan meningkatkan: pengetahuan, keterampilan dan sikap karyawan terhadap tugas-tugasnya.
Tujuan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan karyawan, keterampilan karyawan maupun sikap karyawan itu sendiri terhadap tugas-tugasnya (Heidjrachman dan Husnan, 2004:74).
Pengembangan karyawan bertujuan dan bermanfaat bagi perusahaan, karyawan, konsumen, atau masyarakat yang mengkonsumsi barang/jasa yang dihasilkan perusahaan. Menurut Tohardi (2008 : 70) tujuan pengembangan adalah:
Pengembangan pada umumnya lebih bersifat filosofis dan teoritis, dibandingkan dengan kegiatan pelatihan. Lagi pula pengembangan lebih diarahkan untuk golongan manajer, sedangkan program pelatihan ditujukan untuk golongan non manajer. Meskipun keduanya ada perbedaan, namun perlu disadari bahwa baik latihan (training) maupun pengembangan (development) keduanya menekan peningkatan keterampilan ataupun kemampuan dalam human relations.
Dari uraian di atas jelas, bahwa tujuan organisasi atau perusahaan akan dapat tercapai dengan baik apabila karyawan dapat menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien. Sehingga untuk itu usaha pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi/perusahaan yang bersangkutan sangatlah diperlukan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan, bahwa tujuan pengembangan sumber daya manusia termaksud adalah untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi kerja mereka dalam melaksanakan dan mencapai sasaran program-program kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan efektivitas dan efisiensi karyawan dapat dicapai dengan meningkatkan: pengetahuan, keterampilan dan sikap karyawan terhadap tugas-tugasnya.
Tujuan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan karyawan, keterampilan karyawan maupun sikap karyawan itu sendiri terhadap tugas-tugasnya (Heidjrachman dan Husnan, 2004:74).
Pengembangan karyawan bertujuan dan bermanfaat bagi perusahaan, karyawan, konsumen, atau masyarakat yang mengkonsumsi barang/jasa yang dihasilkan perusahaan. Menurut Tohardi (2008 : 70) tujuan pengembangan adalah:
1.
Produktivitas. Dengan pengembangan, produktivitas
kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan kuantitas produksi akan semakin
baik, karena technical skill, human skill dan managerial skill karyawan akan semakin baik.
2.
Efisiensi. Pengembangan karyawan untuk
meningkatkan efisiensi sumber daya manusia, waktu, bahan baku dan mengurangi
ausnya mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relatif kecil sehingga
daya saing perusahaan semakin kecil.
3.
Kerusakan. Pengembangan karyawan bertujuan
untuk mengurangi kerusakan barang, produksi dan mesin-mesin karena
karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya.
4.
Kecelakaan. Pengembangan bertujuan untuk
mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang
keluarkan perusahaan berkurang.
5.
Pelayanan. Pengembangan bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah perusahaan,
karena pemberian pelayanan yang lebih baik merupakan daya penarik yang sangat
penting bagi rekanan-rekanan perusahaan bersangkutan.
6.
Moral. Dengan pengembangan, moral karyawan
akan lebih baik karena keahlian dan keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya
sehingga merek antusias menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
7.
Karier. Dengan pengembangan, kesempatan untuk
meningkatkan karier karyawan semakin besar, karena keahlian, keterampilan dan
prestasi kerjanya lebih baik, promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada
keahlian dan prestasi kerja seseorang.
8.
Konseptual. Dengan pengembangan, manajer akan
semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik, karena technical skill, human skill dan managerial skill nya
lebih baik.
9.
Kepemimpinan. Dengan pengembangan, kepemimpinan
seorang manajer akan lebih baik, human relationsnya lebih
luas, motivasi lebih terarah sehingga pembinaan kerja sama vertikal dan
horizontal semakin harmonis.
10.
Balas
Jasa. Dengan
pengembangan, balas jasa (gaji, upah, intensif dan benefit) karyawan akan meningkat
karena prestasi kerja mereka semakin besar.
11.
Konsumen. Pengembangan karyawan akan memberikan
manfaat yang lebih baik bagi masyarakat konsumen karena mereka akan
memperoleh barang atau pelayanan yang lebih bermutu.
Dengan memperhatikan tujuan pengembangan tersebut di atas dapat disimpulkan pula manfaat atau fungsi suatu program pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Yang jelas adalah dengan latihan dan pendidikan seorang lebih mudah melaksanakan tugasnya, sehingga akan lebih positif dalam menyumbang tenaga dan pikiran bagi organisasi.
ASPEK
PASAR DAN PEMASARAN
A. PENGERTIAN PASAR DAN PEMASARAN
Pasar
dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain,
artinya pasar dan pemasaran memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi dan
saling mempengaruhi, dengan kata lain, setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti
oleh pemasaran dan setiap kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau
menciptakan pasar. Pengertian pasar secara sederhana ialah sebagai tempat bertemunya
para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian lain yang lebih
luas tentang pasar ialah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas
suatu produk. Dalam pengertian ini mengandung arti bahwa pasar merupakan
kumpulan atau himpunan dari para pembeli, baik pembeli nyata maupun pembeli
potensial atas suatu produk atau jasa tertentu. Pasar juga dapat diartikan pula
sebagai suatu mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual atau tempat
pertemuan antara kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran Yang dimaksud
dengan permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen pada
berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Secara umum factor-faktor
yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah:
1.
Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan.
3. Pendapatan
4. Selera
5. Jumlah penduduk.
6. Factor khusus ( akses )
Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai tingakat harga pada waktu tertentu. Factor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang dan jasa:
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan.
3. Teknologi
4. Harga input.
5. Tujuan perusahaan.
6. Factor khusus.
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan.
3. Pendapatan
4. Selera
5. Jumlah penduduk.
6. Factor khusus ( akses )
Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai tingakat harga pada waktu tertentu. Factor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang dan jasa:
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan.
3. Teknologi
4. Harga input.
5. Tujuan perusahaan.
6. Factor khusus.
Dalam
pratiknya terdapat bebagai struktur pasar yang ada. Salah satu cara untuk
mengenal struktur pasar adalah dengan melihat jumlah perusahaan yang ada
didalam industri yang menawarkan barang dan jasa. Adapun jenis struktur pasar
yang ada dan bisa dikelompokkan kedalam beberapa poin yaitu:
1.
Pasar persaingan sempurna.
2. Pasar persaingan monopolistic.
3. Pasar oligopoli.
4. Pasar monopoli.
2. Pasar persaingan monopolistic.
3. Pasar oligopoli.
4. Pasar monopoli.
Pengertian
pasar yang dikemukakan oleh Philip kotler adalah: suatu proses social dan
manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan
nilai dengan pihak lain. Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk
menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu.
Pemasaran berusaha menciptakan dan menukarkan produk, baik barang maupun jasa
kepada konsumen dipasar. Konsumen yang membutuhkan barang produk adalah
individu atau kelompok tertentu. Oleh karena itu, dalam pratiknya kelompok
pasar terdiri dari:
1.
Pasar konsumen.
2. Pasar industrial.
3. Pasar reseller.
4. Pasar pemerintah.
B. SEGMENTASI PASAR, PASAR SASARAN, DAN POSISI PASAR.
2. Pasar industrial.
3. Pasar reseller.
4. Pasar pemerintah.
B. SEGMENTASI PASAR, PASAR SASARAN, DAN POSISI PASAR.
Agar
investasi atau bisnis yang akan dijalankan dapat berhasil dengan baik, maka
sebelumnya perlu melakukan strategi bersaing yang tepat. Unsur strategi persaingan
tersebut adalah menentukan segmentasi pasar, menetapkan pasar sasaran, dan
menentukan posisi pasar, atau sering disebut dengan STP.
SEGMENTASI PASAR
Segmentasi
pasar adalah membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda dan
mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Untuk melakukan
segmentasi pasar ada beberapa variabel utama yang dikemukakan oleh Philip
Kotler, antara lain:
1.
Segmentasi
berdasarkan geografis.
2.
Segmentasi
berdasarkan demografis.
3.
Segmentasi
bedasarkan psikografis.
4.
Segmentasi
berdasarkan perilaku.
Variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar industrial adalah sebagai berikut:
1.
Segmentasi
berdasarkan demografis
2.
Karakteristik
pengoperasian.
3.
Pendekatan
pembeli.
4.
Karakteristik
personil industry.
5.
Factor
situasional.
PASAR SASARAN (Market Targeting)
Secara
umum pengertian menetapkan pasar sasaran yaitu: mengevaluasi keaktifan setiap
segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk
dilayani. Kegiatan menetapkan pasar sasaran yaitu:
1.
Evaluasi
segmen pasar.
2.
Memilih
segmen.
POSISI PASAR (Market Positioning)
Menentukan
posisi pasar yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu
pasar. Posisi produk adalah bagaimana suatu produk yang didevenisikan oleh
konsumen atas dasar atribut-atributnya. Tujuan penetapan posisi pasar yaitu:
untuk membangun dan mengomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan
kedalam benak konsumen. Strategi penentuan posisi pasar terdiri dari:
1.
Atas
dasar atribut.
2.
Kesempatan
penggunaan.
3.
Menurut
kelas pengguna.
4.
Langsung
menghadapi pesaing.
5.
Kelas
produk.
Memilih
dan melaksanakan strategi penentuan posisi pasar:
1.
Identifikasi
keunggulan kompetitif yang mungkin memberikan nilai yang terbesar dengan cara
mengadakan perbedaan.
2.
Memilih
keunggulan kompetitif yang tepat.
3.
Mewujudkan
dan mengomunikasikan posisi dipilih.
C. STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
Beberapa strategi bauran pemasaran ialah:
1.
Strategi
produk.
2.
Strategi
harga.
3.
Strategi
lokasi dan Distribusi.
4.
Strategi
promosi.
Strategi
Produk Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefenisikan, memilih, dan
mendesain suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang
akan dilayaninya, agar investasi yang ditanam dapat berhasil dengan baik.
Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pengertian konsumen menurut Philip Kotler adalah: sesuatu yang dapat ditawarkan
kepasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Factor-faktor yang
mempengaruhi kesempatan atau peluang bagi produk baru adalah:
1.
Perubahan
ekonomi
2.
Perubahan
social dan Budaya
3.
Perubahan
teknologi
4.
Perubahan
politik, dan
5.
Perubahan
lainnya.
Strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan suatu produk adalah:
1.
Penentuan
logo dan moto
2.
Menciptakan
merek
3.
Menciptakan
kemasan
4.
Keputusan
Label.
Strategi
Harga Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan Marketing Mix.
Harga adalah sejumlah uang yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan
suatu barang atau jasa. Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalm menetapkan
harga yang tepat terhadap suatu produk adalah:
1.
Menentukan
tujuan penetapan harga
2.
Memperkirakan
permintaan, biaya dan laba
3.
Memilih
strategi harga untuk membantu menentukan harga dasar.
4.
Menyesuaikan
harga dasar dengan taktik penetapan harga.
Tujuan penentuan harga secara umum adalah:
1.
Untuk
brtahan hidup.
2.
Untuk
memaksimalkan laba.
3.
Untuk
memperbesar Market share
4.
Mutu
produk.
5.
Karena
pesaing.
Ada tiga strategi dasar dalam penetapan harga yaitu:
1.
Skimming
Pricing yaitu harga awal produk yang ditetapkan setinggi-tingginya dengan
tujuan bahwa produk atau jasa memiliki kualitas tinggi.
2.
Penetration
Pricing yaitu dengan menetapkan harga yang serendah mungkin dengan tujuan untuk
menguasai pasar.
3.
Status
quo Pricing yaitu penetapan harga status quo adalah harga yang ditetapkan
disesuaikan dengan harga pesaing.
Beberapa metode penetapan harga yang sering digunakan yaitu:
1. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya.
a. Cost plus pricing. Metode penentuan cost plus pricing menggunakan rumus :
FC Dimana :
Harga
pokok = VC + VC = Variable Cost Total sales FC = Fixed Cost TS = Total Sales
Ilustrasi untuk cost plus pricing : VC = Rp. 10,- FC = Rp. 6.000.000,- TS =
100.000 Unit Maka : Rp. 6.000.000 Harga Pokok = Rp. 10 + = Rp. 70,- per unit
100.000 unit
b. Cost plus pricing dengan mark up.
Metode
penetapan harga markup merupakan metode yang paling populer digunakan oleh
grosir dan pengecer untuk menentukan harga jual. Contoh : Jika perusahaan
mengharapkan margin laba 20%, maka cost plus pricing dengan mark-up sebagai
berikut : Harga pokok per unit Harga dengan markup = (1-laba yang diinginkan)
Rp. 70,- Harga dengan Markup = (1-0,2) 2. Brek Even Pricing (BEP) atau Target Pricing
Brek even pricing adalah harga ditentuakan berdasarkan titik impas atau pulang
pokok.
2. Percieved Value Pricing Perceived Value Pricing artinya harga ditentukan oleh kesan pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Sedangkan modifikasi harga atau diskriminasi harga dapat dilakukan berdasarkan:
1.
Menurut
pelanggan
2.
Menurut
bentuk produk
3.
Menurut
tempat
4.
Menurut
waktu.
Strategi Lokasi Dan Distribusi Hal-hal yang perlu diperhatiakan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah dengan pertimbangan sebagai berikut:
1.
Dekat
dengan kawasan industry.
2.
Dekat
dengan lokasi perkantoran
3.
Dekat
dengan lokasi pasar.
4.
Dekat
dengan pusat pemerintahan.
5.
Dekat
dengan lokasi perumahan atau masyarakat.
6.
Mempertimbangkan
jumlah pesaing yang ada disuatu lokasi.
7.
Sarana
dan prasarana.
Strategi distribusi yang digunakan untuk menentukan bagaimana mencapai target pasar dan bagaimana untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi distribusi yang berbeda-beda yaitu:
1.
Pertimbangan
pembeli atau factor pasar.
2.
Karakteristik
produk.
3.
Factor
produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan.
Suatu
saluran distribusi adalah suatu jaringan dari organisasi dan fungsi-fungsi yang
menghubungkan produsen kepada konsumen akhir. Dasar penentuan saluran
distribusi untuk produk konsumen dan saluran distribusi untuk produk industry,
yaitu:
1. Dasar saluran distribusi untuk produk konsumen, terdiri dari:
·
Produsen-
konsumen.
·
Produsen-
pengecer- konsumen.
·
Produsen
– grosir- pengecer- konsumen.
·
Produsen-
agen- grosir- pengecer- konsumen.
2. Dasar saluran distribusi untuk produk industry terdiri dari:
·
Produsen
– pemakai barang industry.
·
Produsen
– dealer- pemakai barang iindustri.
·
Produsen
– agen- pemakai barang industry.
3. Fungsi-fungsi saluran distribusi yang dilaksanakan oleh perantara adalah:
·
Fungsi
transaksi meliputi menghubungi dan mengomunisasikan dengan calon pelanggan
untuk membuat mereka sadar terhadap produk yang telah ada dan menjelaskan
kelebihan dan manfaat dari produk tersebut.
·
Fungsi
logistic meliputi pengangkut dan menyortir barang untuk mengatasi perbedaan
sementara dan tempat.
·
Fungsi
fasilitas meliputi penelitian dan pembiayaan, mengumpulkan informasi tentang
anggota-anggota saluran tersebut memiliki uang yang cukup guna memudahkan
aliran barang melalui saluran distribusi sampai ke konsumen akhir. Strategi
Promosi Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan konsumennya.
Salah
satu tujuan promosi adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan
dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Ada 4 macam sarana promosi yang
dapat digunakan yaitu:
1.
Periklanan
(advertising)
2.
Promosi
penjualan (sales promotion)
3.
Publisitas
(publicity)
4.
penjualan
pribadi (personal selling)
D. PERAMALAN DIMASA YANG AKAN DATANG
1.Pengertian Peramalan
Peramalan
merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa
yang akan datang pada saat sekarang. Dalam pratiknya ada beberapa jenis
peramalan yaitu:
·
Dilihat
dari segi penyusunan.
·
Dilihat
dari segi siifat ramalan.
·
Dilihat
dari segi jangka waktu.
Untuk melakukan peramalan permintaan dimasa yang akan datang adalah:
·
Survey
niat pembeli.
·
Gabungan
pendapat tenaga penjual.
·
Pendapat
ahli.
·
Metode
tes pasar analisis deret waktu.
·
Analisis
permintaan secara statistic.
Sedangkan
penyusunan ramalan dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
·
Penelitian
atas pendapat pembeli, tenaga penjual, dan pendapat para ahli.
·
Uji
pasar dan tanggapan pembeli.
·
Perilaku
pembeli dimasa lalu, dengan deret waktu atau analisis regresi.
2. Langkah-langkah peramalan Secara umum langkah- langkah peramalan yang dapat dilakukan adalah:
·
Mengumpulkan
data.
·
Mengolah
data.
·
Menentukan
metode peramalan.
·
Memproyeksi
data.
·
Mengambil
keputusan.
3. Jenis- jenis metode peramalan Dalam pratiknya terdapat berbagai metoode peramalan antara lain:
1.
Deret
waktu (time series) Dalam analisis ini yang menjadi variabel yang dicari adalah
waktu. Metode peramalan ini terdiri dari:
·
Metode
smoothing merupakan jenis peramalan jangka pendek seperti perencanaan
persediaan, perencanaan keuangan.
·
Metode
box Jenkins merupakan metode deret waktu dengan menggunakan model matematis dan
digunakan untuk peramalan jangka pendek.
·
Metode
proyeksi tren dengan regresi merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang.
2. Sebab akibat.
Dalam
jenis metode ini merupakan peramalan yang didasarkan kepada hubungan variabel
yang diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya tetapi bukan waktu.
Jenis metode peramalan ini terdiri dari:
1.
Metode
Regresi dan Kolerasi merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka panjang
maupun jangka pendek dan didasarkan pada persamaan dengan teknik least squares
yang dianalisis secara statistik.
2.
Metode
Input-Output merupakan metode yang digunakan untuk peramalan jangka panjang yang
biasanya digunakan untuk menyusun tren ekonomi jangka panjang.
3.
Model
ekonometri merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang dan jangka
pendek. Metode Smoothing Tujuan metode ini adalah untuk mengurangi fluktuasi
hasil ramalan dengan menggunakan data lalu. Dan metode ini dikenal beberapa
model yaitu:
·
Metode
rata-rata kumulatif.
·
Metode
rata-rata bergerak tunggal.
·
Metode
eksponensial smoothing tunggal.
·
Metode
eksponensial smoothing linear.
Metode
Regresi Metode regresi adalah merupakan salah satu metode ramalan yang disusun
atas dasar pola data masa lalu. Hal-hal yang perlu diketahui sebelum kita
melakukan peramalan dengan metode regresi adalah mengetahui terlebih dahulu
kondisi-kondisi seperti:
1.
Adanya
informasi masa lalu.
2.
Informasi
yyang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data.
3.
Diasumsikan
bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan berkelanjutan dimasa yang
akan datang.
Adapun jenis-jenis data yang dapat ditemukan dilapangan yaitu:
1.
Musiman
2.
Horizontal
3.
Siklus.
4.
Tren.
E. CARA MENGESTIMASI PASAR.
Untuk
mengetahui besarnya pasar nyata, potensi pasar dan total pasar dalam suatu
wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian dilakukan untuk
memperoleh data, baik dengan metode yang relevan seperti melalui survei, kuesioner,
atau dengan mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber. Kemudian untuk
mengetahui pasar nyata dan pasar potensi dapat digunakan beberapa metode antara
lain metode pendapat, metode eksperimen dan metode survey.
Pengertian
Kinerja Keuangan
Ilustrasi Kinerja Keuangan
|
Kinerja keuangan adalah
gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik
menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur
dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan,
2006:239).
Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sutrisno, 2009:53).
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan (Fahmi, 2011:2).
Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sutrisno, 2009:53).
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan (Fahmi, 2011:2).
Pengukuran
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan
perusahaan berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian kinerja. Pengukuran
kinerja (performing measurement) adalah kualifikasi dan
efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam pengoperasian bisnis selama
periode akuntansi. Adapun penilaian kinerja menurut Srimindarti (2006:34)
adalah penentuan efektivitas operasional, organisasi, dan karyawan berdasarkan
sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya secara periodik.
Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.
Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:
Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.
Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:
1.
Mengetahui tingkat likuiditas. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat
ditagih.
2.
Mengetahui tingkat solvabilitas. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan
jangka pendek maupun jangka panjang.
3.
Mengetahui tingkat rentabilitas. Rentabilitas atau yang sering disebut dengan profitabilitas
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu.
4.
Mengetahui tingkat stabilitas. Stabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan
usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya serta membayar beban bunga atas
hutang-hutangnya tepat pada waktunya.
Analisis
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan dapat
dinilai dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan
dapat dibedakan menjadi (Jumingan, 2006:242):
1.
Analisis Perbandingan Laporan
Keuangan, merupakan teknik analisis dengan
cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan
perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif).
2.
Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan
keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.
3.
Analisis Persentase
per-Komponen (common size), merupakan teknik
analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva
terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang.
4.
Analisis Sumber dan Penggunaan
Modal Kerja, merupakan teknik analisis untuk
mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu
yang dibandingkan.
5.
Analisis Sumber dan Penggunaan
Kas, merupakan teknik analisis untuk
mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu
periode waktu tertentu.
6.
Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan
di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara
individu maupun secara simultan.
7.
Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan
sebab-sebab terjadinya perubahan laba.
8.
Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan
yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Penilaian
Kinerja Keuangan
Bagi investor, informasi
mengenai kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan untuk melihat apakah
mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari
alternatif lain. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi.
Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan
tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham.
Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan.
Sedangkan bagi perusahaan, informasi kinerja keuangan perusahaan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut:
Sedangkan bagi perusahaan, informasi kinerja keuangan perusahaan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut:
1.
Untuk mengukur prestasi yang dicapai
oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat
keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.
2.
Selain digunakan untuk melihat
kinerja organisasi secara keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat
digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan
perusahaan secara keseluruhan.
3.
Dapat digunakan sebagai dasar
penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang.
4.
Memberi petunjuk dalam pembuatan
keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian
organisasi pada khususnya.
5.
Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan
penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar